Tiko Jadi Wamen BUMN, Ini Langkah Bank Mandiri

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
25 October 2019 15:43
Bank Mandiri akan tetap melanjutkan transformasi untuk penguatan bisnis.
Foto: Bank Mandiri Sekuritas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) dilantik sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perseroan langsung mengeluarkan pernyataan. Bank Mandiri akan tetap melanjutkan transformasi untuk penguatan bisnis.

"Bank Mandiri sangat bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Direktur Utama kami untuk menjadi Wakil Menteri BUMN. Hal ini menjadi salah satu pendorong kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi Bank Mandiri sebagai institusi keuangan milik negara dan untuk kemajuan ekonomi Indonesia," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, Jumat (25/10/2019).

Operasional Bank Mandiri, lanjut Rohan, tetap berjalan normal karena Bank Mandiri punya organisasi baik sehingga mampu menyesuaikan setiap kondisi, perubahan maupun perkembangan yang terjadi.

"Bermodalkan budaya kerja, infrastruktur IT serta organ pendukung lainnya, Bank Mandiri tetap dapat fokus dalam mengimplementasikan berbagai rencana bisnis sekaligus menjaga peran sebagai agen perubahan dengan baik," kata Rohan Hafas.

Pada triwulan II/2019, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan laba konsolidasi mencapai 11,1% menjadi Rp 13,5 triliun. Pencapaian tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 14,85% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 44,5 triliun serta penurunan biaya CKPN sebesar 21,28%.

Pertumbuhan laba juga diiringi dengan perbaikan kualitas kredit dan pengendalian biaya operasional yang berhasil ditekan hingga tumbuh terkendali di single digit. Strategi pertumbuhan Bank Mandiri, saat ini lebih mengutamakan sustainabilitas jangka panjang, di mana pengukuran kinerja tidak semata-mata diukur dari angka akhir periode (ending balance), melainkan menggunakan saldo rata-rata (average balance).

[Gambas:Video CNBC]


Di tengah kondisi ketatnya likuiditas akibat persaingan suku bunga perbankan, pada triwulan II/2019, total Dana Pihak Ketiga (bank only) secara rata-rata tumbuh 6,8% (yoy), atau secara konsolidasi mencapai ending balance Rp 843,2 triliun.
(hps/hoi) Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular