Aduh! Harga Emas Diprediksi Bakal Merosot ke US$ 1.350/Oz

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 October 2019 06:21
Namun pada pengamat memprediksi harga emas akan jatuh ke level harga US$ 1.350/Oz.
Foto: Investment Emas Batangan 50 Gram di Beijing, China, 5 Agustus 2019 (REUTERS/Jason Lee)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia rupanya berhasil tembus ke level harga US$ 1.500/troy ounce (Oz) pada perdagangan pagi ini, berdasarkan data investing.com. Namun pada pengamat memprediksi harga emas akan jatuh ke level harga US$ 1.350/Oz hingga akhir 2020.

Pada pukul 06.02 WIB pagi ini, harga emasĀ  di pasar spot berada pada level US$ 1.505,65/Oz. Pada pukul 20:58 WIB, emas diperdagangkan menguat US$ 1.498,35/troy ons, menguat 0,45% di pasar spot, dan sempat mencapai level US$ 1.501,21/troy ons.



Meski menguat lagi, tren kenaikan harga emas dikatakan sudah berakhir oleh chief commodities economist di Capital Economics, Caroline Bain. Capital Economics merupakan lembaga riset makroekonomi ternama yang berbasis di London.

Melansir kitco.com, Bain memproyeksikan harga emas dunia berada di kisaran US$ 1.350/troy ons di akhir 2020. "Tren kenaikan harga emas sudah berakhir," ujarnya.


Untuk tahun 2021, harga emas diprediksi masih akan turun lagi ke kisaran US$ 1.250/troy ons. Sementara untuk akhir tahun ini, harga emas diprediksi akan berada di kisatan US$ 1.500/troy ons. "Di tahun ini, harga emas diuntungkan oleh ketidakpastian ekonomi, peningkatan tensi geopolitik, serta pemangkasan suku bunga di AS" kata Bain.

Capital Economics memprediksi di tahun depan pertumbuhan ekonomi global akan membaik, yang membuat selera terhadap risiko (risk appetite) pelaku pasar meningkat, dampaknya emas tidak akan menarik lagi. Bain mengatakan "investasi terbaik" untuk tahun depan bukan logam mulia.

Buruknya data ekonomi AS malam ini membuat pelaku pasar semakin yakin suku bunga di AS akan dipangkas lagi di akhir bulan ini, yang menguntungkan bagi emas.


Departemen Perdagangan AS melaporkan pada pesanan barang tahan lama AS turun 1,1% di bulan September secara month-on-month (MoM). Sementara, pesanan barang tahan lama inti (tak memasukkan sektor transportasi) turun 0,3% MoM. Penurunan tersebut lebih buruk dari prediksi Forex Factory masing-masing pada 0,5% dan 0,2%.

Berdasarkan data dari piranti FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 93,5% bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75% pada 30 Oktober (31 Oktober dini hari WIB).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Emas, How High Can You Fly

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular