Laba Q3-2019 Tumbuh, Asing Borong Saham BBRI & BBNI

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
24 October 2019 09:34
Kedua bank ini berhasil membukukan pertumbuhan laba pada sembilan bulan pertama 2019
Foto: Bursa Efek Indonesia (BEI) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham bank pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), diborong investor asing (net buy) setelah kedua bank ini melaporkan kinerja kuartal III-2019 pada Rabu kemarin dan Kamis ini (24/10/2019).

Kedua bank ini berhasil membukukan pertumbuhan laba pada 9 bulan pertama 2019 atau per September 2019, meskipun ada perlambatan pertumbuhan laba bersih.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), asing memborong saham BRI dengan total nilai beli bersih (net buy) Rp 14,71 miliar. Harga saham BBRI langsung meroket 1,2% ke level Rp 4.230/saham.


Bank beraset terbesar di Indonesia ini meraih laba bersih Rp 24,78 triliun hingga periode 9 bulan pertama tahun ini atau per 30 September 2019, meningkat 5,58% dibandingkan laba bersih Rp 23,47 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis Kamis ini, pendapatan bunga BBRI menjadi Rp 86,64 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 78,70 triliun, naik 10,08%.

Laba operasional yang diraih mencapai Rp31,09 triliun, atau tumbuh 3,97% dari laba operasional Rp29,90 triliun sebelumnya.

Di sisi lain, laba sebelum pajak diraih Rp 31,06 triliun naik 3,77% dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang sebesar Rp29,93 miliar.

Adapun saham BBNI juga diborong asing senilai Rp 16,62 miliar. Ini membuat harga saham BBNI melesat 2,65% ke level Rp 7.750/saham.


Rabu kemarin, BBNI mengumumkan kinerja keuangan di kuartal III-2019. Bank BUMN ini mencatatkan laba bersih senilai Rp 12 triliun pada periode tersebut, atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018.

Manajemen BBNI dalam paparan kinerja Rabu ini (23/10/2019), menyatakan laba bersih tersebut diraih setelah ditopang adanya pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) menjadi Rp 26,9 triliun pada Kuartal III-2019.

[Gambas:Video CNBC]

Begitu juga dengan Non Interest Income atau fee based income (FBI) juga tumbuh sebesar 13% YoY, menjadi Rp 8,1 triliun.

"Dengan dukungan pertumbuhan NII dan FBI, BNI mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp 12 triliun atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018," kata Ario Bimo, Direktur Keuangan BBNI, dalam paparannya di Jakarta, sore ini.

Pada kuartal III-2019, BBNI berhasil mencatat pertumbuhan kredit sebesar 14,7% menjadi senilai Rp 558,7 triliun, sekaligus menandai stabilnya percepatan fungsi intermediasi di tengah kondisi perekonomian yang menantang.


(hps/tas) Next Article Optimisme Perbankan Akan Pemulihan Ekonomi 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular