Erick Thohir Jadi Menteri, 11 Saham Emiten BUMN Menguat

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
23 October 2019 13:02
Pelantikan Erick Thohir sebagai menteri BUMN memberikan stimulus terhadap saham-saham plat merah tersebut.
Foto: Erick Thohir (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mayoritas menguat pada perdagangan sesi I, Rabu ini (23/10/2019 di tengah pelantikan Erick Thohir sebagai menteri BUMN menggantikan Rini Soemarno. Pelantikan ini memberikan stimulus terhadap saham-saham pelat merah tersebut.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) ada 20 perusahaan BUMN berstatus terbuka alias emiten. Hingga sesi I, sebanyak 11 saham BUMN menguat, empat saham stagnan dan lima saham terkoreksi.

Saham yang menguat paling tinggi adalah saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menguat 2,68% ke level Rp 2.300/saham. Lalu saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 2% ke level Rp 2.040/saham.


Saham-saham yang kinerjanya stagnan antara lain PT Semen Baturaja Tbk (SMGR) pada Rp 625/saham. Demikian pula saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) stagnan pada harga Rp 388/saham.

Sementara saham-saham yang mengalami koreksi antara lain, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) turun 1,75% ke harga Rp 560/saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tertekan 0,24% ke level Rp 4.130/saham.

Simak selengkapnya di tabel berikut ini:

Foto: Houtmand/CNBC Indonesia


Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rabu pagi ini (23/10/2019) memperkenalkan menteri-menteri yang mengisi kabinet 2019-2024 dengan nama kabinet Indonesia Maju. Banyak nama baru yang mengisi formasi menteri, khususnya menteri yang menjabat bidang ekonomi.


Sesuai prediksi, satu nama yang masuk jajaran menteri baru Jokowi yakni Erick Thohir, pemilik Grup Mahaka, yang menggantikan posisi Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN periode 2019-2024.

Erick menyebut, Presiden Jokowi meminta dirinya membantu kabinet dalam 5 tahun ke depan bidang ekonomi. Apalagi, Jokowi menargetkan, pada 2045 Indonesia akan menjadi negara maju dengan PDB per kapita Rp 300 juta per tahun dengan target tingkat kemiskinan mendekati nol persen. Namun, ia mengakui ini adalah tugas yang berat.
(hps/tas) Next Article Kabar Erick Thohir Jadi Menteri BUMN, Saham ABBA Terbang Gaes

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular