
Antiklimaks! Kabinet Jokowi Resmi Dilantik, Rupiah Malah KO
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 October 2019 11:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah dua hari terakhir menanti, Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan para menterinya yang termasuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Rupiah yang menguat dua hari terakhir menanti pengumuman tersebut hari ini malah melemah, mengalami antiklimaks.
Hampir semua tokoh-tokoh yang merapat ke Istana Merdeka resmi mendukuki jabatan sebagai menteri pembantu Jokowi dalam menjalankan pemerintahan dan menggairahkan perekonomian.
Banyak nama baru yang mengisi formasi menteri, khususnya menteri yang menjabat bidang ekonomi.
"Hari ini saya akan perkenalkan menteri-menteri yang akan mengisi Kabinet Indonesia Maju. Dalam jangka pendek ini dalam 5 tahun ke depan kita akan fokus pada pengembangan SDM, pada penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan usaha kecil mikro dan menengah," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).
Jokowi juga menyampaikan, inti penunjukan para menteri tersebut adalah agar terobosan dan sinergi antar kementerian bisa meningkat. Bisa menurutkan CAD, Neraca Perdagangan dan industrialisasi.
Namun sayangnya setelah nama-nama tersebut diumumkan, rupiah justru berbalik melemah. Penguatan tajam dalam dua hari terakhir, bahkan sempat mencapai Rp 13.990/US$ Selasa kemarin tentunya memicu aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar yang membuat rupiah melemah.
Selain itu, dolar AS masih kuat pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 11:10 WIB, hampir semua mata uang utama Asia melemah melawan mata uang Paman Sam tersebut.
Dolar AS sebenarnya sudah kuat sejak Selasa kemarin, tetapi rupiah jauh lebih perkasa setelah muncul nama-nama calon menteri yang disambut baik pelaku pasar.
Perkembangan hubungan AS-China membuat dolar AS kuat. Sebagaimana diketahui sebelumnya, dua raksasa ekonomi dunia tersebut sedang membuat kesepakatan dagang yang akan ditandatangani dalam beberapa dua pekan ke depan.
Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan bahwa AS dan China telah mencapai perkembangan dalam negosiasi dagang kedua negara, seperti dilansir dari Reuters. Menurut Le, segala perbedaan yang ada antara AS dan China bisa diselesaikan selama keduanya menghormati satu sama lain.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR bergerak di bawah rerata pergerakan (moving average/MA) 5 hari (garis biru) dan MA20/rerata 20 hari (garis merah).
Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) mulai masuk ke zona negatif, begitu juga dengan histogram yang masuk ke zona negatif. Indikator ini mengindikasikan rupiah mulai mengumpulkan momentum penguatan.
Pada time frame 1 jam, rupiah bergerak di kisaran MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru), dan di bawah MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator stochastic bergerak naik setelah sebelumnya berada di wilayah jenuh jual (oversold) yang menjadi indikasi aksi profit taking.
Rupiah bergerak di antara Rp 14.035/US$ yang menjadi support (tahanan bawah) terdekat, dan Rp 14.070/US$ yang merupakan resisten (tahanan atas).
Kemampuan menembus konsisten di bawah Rp 14.035/US$ akan membuka peluang penguatan kembali rupiah ke Rp 14.400/US$.
Sementara selama tertahan di atas Rp 14.035/US$, Mata Uang Garuda berpeluang melemah ke US$ 14.070/US$. Jika level tersebut dilewati, rupiah akan semakin lemah ke Rp 14.090/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Hampir semua tokoh-tokoh yang merapat ke Istana Merdeka resmi mendukuki jabatan sebagai menteri pembantu Jokowi dalam menjalankan pemerintahan dan menggairahkan perekonomian.
Banyak nama baru yang mengisi formasi menteri, khususnya menteri yang menjabat bidang ekonomi.
"Hari ini saya akan perkenalkan menteri-menteri yang akan mengisi Kabinet Indonesia Maju. Dalam jangka pendek ini dalam 5 tahun ke depan kita akan fokus pada pengembangan SDM, pada penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan usaha kecil mikro dan menengah," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).
Jokowi juga menyampaikan, inti penunjukan para menteri tersebut adalah agar terobosan dan sinergi antar kementerian bisa meningkat. Bisa menurutkan CAD, Neraca Perdagangan dan industrialisasi.
Namun sayangnya setelah nama-nama tersebut diumumkan, rupiah justru berbalik melemah. Penguatan tajam dalam dua hari terakhir, bahkan sempat mencapai Rp 13.990/US$ Selasa kemarin tentunya memicu aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar yang membuat rupiah melemah.
Selain itu, dolar AS masih kuat pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 11:10 WIB, hampir semua mata uang utama Asia melemah melawan mata uang Paman Sam tersebut.
Dolar AS sebenarnya sudah kuat sejak Selasa kemarin, tetapi rupiah jauh lebih perkasa setelah muncul nama-nama calon menteri yang disambut baik pelaku pasar.
Perkembangan hubungan AS-China membuat dolar AS kuat. Sebagaimana diketahui sebelumnya, dua raksasa ekonomi dunia tersebut sedang membuat kesepakatan dagang yang akan ditandatangani dalam beberapa dua pekan ke depan.
Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan bahwa AS dan China telah mencapai perkembangan dalam negosiasi dagang kedua negara, seperti dilansir dari Reuters. Menurut Le, segala perbedaan yang ada antara AS dan China bisa diselesaikan selama keduanya menghormati satu sama lain.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
![]() Sumber: investing.com |
Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR bergerak di bawah rerata pergerakan (moving average/MA) 5 hari (garis biru) dan MA20/rerata 20 hari (garis merah).
Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) mulai masuk ke zona negatif, begitu juga dengan histogram yang masuk ke zona negatif. Indikator ini mengindikasikan rupiah mulai mengumpulkan momentum penguatan.
![]() Foto: investing.com |
Pada time frame 1 jam, rupiah bergerak di kisaran MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru), dan di bawah MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator stochastic bergerak naik setelah sebelumnya berada di wilayah jenuh jual (oversold) yang menjadi indikasi aksi profit taking.
Rupiah bergerak di antara Rp 14.035/US$ yang menjadi support (tahanan bawah) terdekat, dan Rp 14.070/US$ yang merupakan resisten (tahanan atas).
Kemampuan menembus konsisten di bawah Rp 14.035/US$ akan membuka peluang penguatan kembali rupiah ke Rp 14.400/US$.
Sementara selama tertahan di atas Rp 14.035/US$, Mata Uang Garuda berpeluang melemah ke US$ 14.070/US$. Jika level tersebut dilewati, rupiah akan semakin lemah ke Rp 14.090/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular