
Masih Dinaungi Sentimen Positif, Wall Street Akan Hijau Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Wall Street di AS diprediksi akan dibuka menguat pada perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (22/10/2019).
Hingga pukul 17:15 WIB, data mencatat, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 9 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 0,3 dan 1 poin.
Wall Street diprediksi masih akan menghijau setelah mencetak apresiasi pada perdagangan Senin kemarin (21/10/2019): indeks Dow Jones naik 0,21%, indeks S&P 500 menguat 0,69%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,91%.
Rilis kinerja keuangan yang oke dari perusahaan-perusahaan yang melantai di AS masih menjadi faktor yang memotori aksi beli di bursa saham AS.
Melansir CNBC International yang mengutip data dari Factset, sebanyak lebih dari 70 perusahaan yang tergabung dalam indeks S&P 500 mengumumkan kinerja keuangan periode kuartal III-2019 pada pekan lalu. Dari sebanyak lebih dari 70 perusahaan tersebut, 81% membukukan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi analis.
Salah satu perusahaan yang membukukan kinerja kinclong adalah J.P.Morgan Chase yang merupakan bank terbesar di AS dari sisi aset.
![]() |
Pada kuartal III-2019, perusahaan membukukan pendapatan senilai US$ 30,1 miliar, mengalahkan ekspektasi yang senilai US$ 28,5 miliar. Sementara itu, laba bersih per saham tercatat berada di level US$ 2,68, juga di atas ekspektasi yang senilai US$ 2,45.
Selain J.P.Morgan Chase, kinerja keuangan dari Bank of America, Netflix, dan Citigroup juga mengalahkan ekspektasi dari para analis.
Lantas, dampak perang dagang dengan China terbukti masih relatif minim bagi perekonomian AS. Untuk diketahui, saat ini justru ada peluang yang cukup besar bahwa AS-China akan mampu meneken kesepakatan dagang.
Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.
"Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada," kata Trump di Gedung Putih.
"Kami bekerja dengan China dengan sangat baik," sambungnya menambahkan.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan bahwa Beijing akan bekerjasama dengan Washington guna memecahkan permasalahan-permasalahan di bidang perdagangan. Menurutnya, kedua belah pihak telah membuat kemajuan yang signifikan dalam hal perdagangan. Liu kemudian menambahkan bahwa menghentikan perang dagang akan menjadi hal yang positif untuk kedua negara, begitu juga untuk perekonomian global.
Pada pukul 21:00 WIB, data penjualan rumah bekas AS periode September 2019 akan dirilis.
Tidak ada pejabat The Federal Reserve, bank sentral AS, yang dijadwalkan untuk berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Efek Corona & Jiwasraya, Duit Rp 688 T Menguap dari Bursa RI
