Trading Forex: Laju EUR/USD Masih Berlanjut, Sampai Mana?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 October 2019 18:57
Laju penguatan EUR/USD dimulai sejak menembus pola Channel Down di grafik harian pada 11 Oktober lalu.
Foto: Ilustrasi euro (Rudy and Peter Skitterians from Pixabay)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tren penguatan euro melawan dolar Amerika Serikat (AS) atau EUR/USD masih berlanjut pada perdagangan Senin (21/10/19) setelah mencatat penguatan empat hari beruntun pada perdagangan Jumat pekan lalu sekaligus mencapai level tertinggi sejak 15 Agustus.

Laju penguatan EUR/USD dimulai sejak menembus pola Channel Down di grafik harian pada 11 Oktober lalu. Sejak saat itu penguatan EUR/USD seakan tak terbendung, apalagi kini sudah bergerak di atas US$ 1,11 diperoleh dari Fibonacci Retracement yang ditarik dari 24 September 2018 (titik tertinggi) sampai 1 Oktober 2019 (titik terendah).



Trading Forex: Laju EUR/USD Masih Berlanjut, Sampai Mana?Grafik: EUR/USD Harian
Sumber: MetaTrader 5


Berdasarkan Fibonacci Retracement, level 23,6% berada di kisaran US$ 1,1100. Bertahan di atas level tersebut, EUR/USD terus naik hingga mencapai target-target selanjutnya US$ 1,1130 hingga US$ 1,1165.

EUR/USD kini bergerak di dekat level yang disebutkan terakhir tersebut, dan ruang penguatan masih terbuka melihat indikator Stochastic yang belum masuk ke wilayah jenuh beli (overbought) pada grafik 1 jam.

Trading Forex: Laju EUR/USD Masih Berlanjut, Sampai Mana?Grafik: EUR/USD 1 Jam
Sumber: MetaTrader 5


Kini target penguatan EUR/USD berada di level US$ 1,1200. Sementara jika tertahan di bawah US$ 1,1165, EUR/USD berpeluang mengalami koreksi ke US$ 1,1130.



Secara fundamental, euro masih diuntungkan oleh lemahnya dolar AS akibat spekulasi pemangkasan suku bunga di AS yang semakin menguat.

Berdasarkan piranti FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 91,4% bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 1,5-1,76% pada 30 Oktober (31 Oktober dini hari WIB). Probabilitas tersebut naik dibandingkan siang tadi sebesar 89,3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Trading Cuan Rp 70 Juta, Euro Dulu Dibuang Kini Disayang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular