Mau IPO, Dana Brata Bayar Utang Rp 274 M Pakai Saham

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
21 October 2019 16:24
Perseroan akan menawarkan 35 juta saham kepada publik dalam proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Foto: Ilustrasi IPO/Ipo Bali United (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Dana Brata Luhur Tbk, perusahaan konsultan infrastruktur bakal menjadi calon penghuni bursa yang baru. Perseroan akan menawarkan 35 juta saham kepada publik dalam proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Dalam prospektus penawaran saham perseroan hari ini (21/10/19), ditunjukkan bahwa perseroan juga akan menukar utang dengan saham dengan mengeksekusi surat pinjaman konvertibel (mandatory convertible loan) senilai Rp 274 miliar.

Utang tersebut akan ditukar dengan 250 juta saham perseroan atau berporsi 19,46% setelah proses IPO rampung. Dana utangan didapatkan perseroan dari Calden Investments Ltd dan Hoch Ventures Pte Ltd, yang meskipun tidak ditunjukkan waktu perjanjian peminjaman didapat tetapi dijelaskan bahwa surat pemberitahuan konversinya diterbitkan pada 26 Agustus tahun ini.

Dengan proses IPO dan konversi utang menjadi saham itu, perseroan menyatakan jumlah saham publik mereka akan menjadi 22,18%.

Prospektus itu juga menunjukkan bahwa PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas menjadi penjamin emisi (underwriter) dalam penerbitan saham baru tersebut. Perseroan akan menawarkan sahamnya pada masa penawaran awal 23-25 Oktober 2019 dan diprediksi akan mencatatkan sahamnya di papan bursa mulai dari 7 November.

Prospektus itu juga belum menunjukkan rentang harga saham yang ingin dilepas kepada publik. Namun, dengan asumsi bahwa harga IPO akan ditetapkan minimal senilai konversi utang Dana Brata Luhur kepada Calden dan Hoch Rp 274 miliar sebanyak 250 juta.

Secara sederhana dapat dihitung bahwa harga unit per saham yang akan diberikan kepada kedua kreditur adalah Rp 1.096/unit. Setiap kelebihan dari nilai IPO dari nilai utang itu maka berarti ada premium bagi Calden dan Hoch.

Dana Brata Luhur diketahui didirikan sejak 26 Juni 2008 dengan modal disetor awal Rp 50 miliar, dan pada 2 September atau menjelang IPO jumlah modal disetor perseroan menjadi Rp 100 miliar dengan nilai nominal saham Rp 100.

Perusahaan yang dipimpin Dian Heryandi itu baru memiliki tiga anak usaha, salah satunya di bidang pertambangan batu bara yakni PT Talenta Bumi yang didirikan sejak 21 Oktober 2004. Talenta Bumi juga dipimpin Dian Heryandi sebagai direktur utama.

Kinerja keuangan dan operasional Talenta Bumi diketahui baru dikonsolidasikan ke laporan keuangan Dana Brata Luhur pada medio Juni 2018-Juni 2019. Hal itu tercermin dari kenaikan laba kotor Dana Brata pada Juni 2019 menjadi Rp 47,83 miliar atau naik Rp 43,33 miliar atau 963,09% dari Rp 4,5 miliar pada Juni 2018.

"Peningkatan ini disebabkan pertumbuhan pendapatan usaha dari hasil konsolidasi Talenta Bumi ke dalam laporan keuangan Perseroan sebesar 1.156,32%," ujar manajemen Dana Brata dalam prosepktus tersebut.

Alhasil, dengan asumsi seluruh kenaikan kinerja laba kotor disumbangan seluruhnya oleh Talenta Bumi terhadap laba kotor induk usahanya, maka porsi sumbangan laba kotor Talenta Bumi terhadap induk usahanya mencapai 90,59%.

Selain Talenta Bumi, anak usaha lain calon penghuni bursa baru itu adalah PT Talenta Bumi Energi yang bergerak di bidang tambang batu bara dan mineral serta PT Pelabuhan Bumi Energi yang menyediakan fasilitas dermaga, pergudangan, distribusi, dan bisnis dukungan lain sampai ke pelayanan air bersih.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Siap-siap! 11 Perusahaan Aset Jumbo Antre IPO di BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular