Beli Saham IPO Bisa Cuan Ribuan Persen, Ini Tips & Triknya!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
21 October 2019 14:24
Beli Saham IPO Bisa Cuan Ribuan Persen, Ini Tips & Triknya!
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Initial Public Offering (IPO) alias penawaran umum saham perdana adalah aksi korporasi perusahaan tertutup yang menjual sebagian saham ke investor publik di pasar modal via Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga perusahaan tersebut resmi menyandang gelar "Tbk" alias perusahaan terbuka (emiten).

Tim Riset CNBC Indonesia
mencatat, sejak awal 2019 hingga Jumat pekan lalu (18/10/2019), ada 42 perusahaan yang mencatatkan saham di papan bursa. Dari 42 emiten baru tahun ini, sebanyak 22 emiten mencatatkan performa ciamik dari awal pertama listing di BEI hingga Jumat pekan lalu.

Dari 22 saham tersebut, capital gain atau potensi keuntungan yang diperoleh antara 1-1.706%. Iya, tidak tanggung-tanggung ada sahasm emiten baru yang sahamnya melesat lebih dari 1.000%. Gokil!

Sementara itu ada 20 emiten yang mencatatkan performa saham IPO yang buruk dengan koreksi mulai dari 1% hingga lebih dari 70%.

Beli Saham IPO Bisa Cuan Ribuan Persen, Ini Tips & Trik-nya!Foto: CNBC Indonesia



Dengan data ini, tentu membeli saham-saham IPO memang tergolong berisiko. Hanya saja, selalu ada jalan untuk bisa dapat cuan dari saham-saham ini.

Simak tips berikut ini biar sobat-sobat bisa dapat cuan maksimal!

Pertama, karena saham IPO ini lebih berisiko dibandingkan dengan saham-saham yang sudah lama melantai di bursa, maka poin yang perlu dicermati adalah risiko.

Saham IPO memang terkenal high risk high return. Bayangin aja kalau cuan bisa ribuan persen kalau rugi bisa sampai 70%.

Sebelum membeli saham IPO untuk investasi, perlu dikenali dulu risk appetite sobat semua. Apakah sobat cenderung orang yang risk taker (suka risiko) atau malah risk averse (takut ambil risiko).

Bagi orang yang cenderung lebih dominan karakter risk averse-nya maka sebaiknya menghindari saham-saham berisiko tinggi dan mencari alternatif investasi saham lain.

Untuk dapat gambaran apakah sobat tergolong orang yang cenderung lebih dominan sebagai risk taker atau risk averse dalam berinvestasi maka silahkan coba melakukan tes pada web berikut ini : https://missouri.qualtrics.com/jfe/form/SV_e5O9zdPbe1NDMWh.

Kedua, tetapkan tujuan dan jangka waktu investasi sobat sekalian.

Kalau ngomongin tujuan ya enggak jauh-jauh dari target cuan sobat semua. Walaupun harga saham terus bergerak tapi sobat perlu tetapkan tujuan return yang ingin dicapai ya! Itu penting supaya sobat sekalian tidak terombang-ambing oleh fluktuasi pasar.

Enggak cuma target return saja, lama waktu investasi juga harus dipertimbangkan. Sobat juga perlu mempertimbangkan apakah mau investasi jangka panjang atau jangka pendek menengah. 


BERLANJUT KE HALAMAN 2 : Tips dan trik cuan di saham IPO
Tidak ada batasan yang pasti tentang berapa lama investasi jangka panjang dan jangka pendek. Semua kembali ke sobat masing-masing. Namun untuk memudahkan bisa pakai asumsi investasi jangka panjang jika waktunya lebih dari satu tahun.

Poin pertimbangan kedua ini akan menentukan faktor pertimbangan selanjutnya terkait dengan mode investasi sobat sekalian.

Ketiga, tentukan mode investasi sobat semua apakah mau long term investment atau cuma trading jangka pendek yang memanfaatkan momen. Kalau sobat lebih tertarik untuk trading maka faktor teknis lebih jadi fokus utama. Jika sobat telah menentukan untuk investasi jangka panjang maka faktor fundamental harus lebih ditekankan.


Berikut ini adalah faktor–faktor yang perlu dipertimbangkan untuk masing-masing mode strategi investasi di saham-saham IPO.


Short Term Trading Mode

Faktor yang dipertimbangkan

Keterangan

Sentimen pasar

  •     Perhatikan sentimen pasar terhadap industri maupun perusahaan yang akan menjual sahamnya di bursa.
  •      Ada kecenderungan kalau saham dari industri teknologi digital punya sentimen yang positif

Fundamental & Tujuan Fund Raising

  •     Walau cuma trading, fundamental juga perlu diperhatikan.
  •     Perhatikan juga tujuan fund raisingnya. Apakah untuk ekspansi atau untuk hal lain seperti membayara utang.
  •     Kalau untuk ekspansi cenderung memiliki sentimen yang positif karena uang dialokasikan untuk investasi produktif oleh perusahaan

Jumlah saham yang dilepas dan likuiditas

  •     Trading jangka pendek harus mempertimbangkan apakah saham yang dilepas cukup likuid untuk ditransaksikan.
  •     Biasanya semakin sedikit saham yang dilepas, maka likuiditasnya relatif lebih rendah.

Sekuritas/Broker/Penjamin Emisi yang membantu proses IPO dan Kinerjanya

  •     Pelajari seperti apa track record penjamin emisi yang membantu proses IPO suatu perusahaan yang sahamnya ingin dibeli, apakah sejauh ini berhasil membawa harga saham emiten berkinerja baik atau tidak.
  •     Selain itu pelajari juga apakah saham saat IPO oversubscribed atau malah sebaliknya. Jika sahamnya oversubscribed maka akan jadi suatu sentimen positif saat listing di bursa

Entry & Exit Moment

  •     Pelajari betul dan lakukan riset sebelumnya tentang kapan momen yang tepat untuk membeli dan menjual saham.
  •     Bisanya di hari pertama listing di bursa harga saham IPO akan naik hingga 70% dari harga saat IPO tetapi ditransaksikan tidak begitu likuid.
  •     Saham baru di transaksikan likuid setelah hari ketiga dan harga hanya melambung di minggu pertama setelah itu anjlok dalam.
  •     Kenali tren seperti ini untuk membantu sobat semua menentukan strategi investasi yang tepat


Untuk dapat memperoleh informasi di atas sobat dapat mengakses langsung ke situs web perusahaan, Bursa Efek Indonesia (IDX) atau informasi dari media ekonomi dan keuangan.

Long Term Investing Mode

Faktor yang dipertimbangkan

Keterangan

Tren Industri dan Landskap kompetitif

  •     Lakukan riset terkait tren industri perusahaan/emiten. Apakah industrinya sedang tumbuh atau terkontraksi.
  •     Jika industrinya terkontraksi apakah sudah mature atau karena hal lain
  •     Lakukan studi tentang persaingan bisnis di industri tersebut. Pelajari apakah emiten yang sahamnya akan dibeli tergolong leading di pasar atau industri tersebut, atau malah berpotensi untuk jadi leader

Fundamental Keuangan & Kinerja Perusahaan

  •     Pelajari bagaimana kinerja keuangan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir, apakah ada perbaikan dari segi revenues dan bottom line? Apakah perusahaan punya cukup kas untuk operasional? Apakah perusahaan bermasalah dalam likuiditasnya? Apakah perusahaan terlilit utang? Pelajari  secara komprehensif
  •     Lakukan analisa proyeksi jangka panjang kinerja perusahaan melalui pemodelan seperti menggunakan pendekatan Discounted Cash Flow atau metode lain.

Valuasi Emiten

  •     Pelajari apakah emiten yang IPO memiliki valuasi yang menarik atau tidak dibandingkan dengan emiten lainnya dari sektor atau industri sejenis

Tujuan IPO & Rencana Penggunaan Dana Hasil IPO

  •     Perhatikan tujuan IPO untuk apa dan rencana penggunaannya seperti apa
  •     Apakah untuk ekspansi atau untuk hal lain seperti membayar utang.

Bisnis Model dan Portofolio Perusahaan

  •     Lakukan studi terkait model bisnis perusahaan, apakah model bisnis perusahaan relevan dengan perkembangan zaman sehingga adaptif atau tidak
  •     Pelajari juga portofolio perusahaan. Apakah perusahaan merupakan entitas tunggal atau memiliki beberapa portofolio bisnis atau produk yang terdiversifikasi


Sama juga, untuk dapat memperoleh informasi ini, sobat sekalian dapat mengakses langsung ke situs web emiten, BEI, media massa, atau langsung membaca dokumen prospektus yang dirilis perusahaan.

Kembali lagi, mau beli saham-saham IPO atau tidak itu terserah kawan-kawan, begitu pun saham mana yang dipilih.

Tulisan ini hanya bertujuan untuk membantu sobat semua mempertimbangkan faktor-faktor penting sebelum berinvestasi di saham IPO.

Walau sebenarnya, beberapa faktor pertimbangan di atas juga dapat digunakan untuk investasi saham selain saham IPO juga lho. 

Selamat mencoba dan happy investing!



TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular