Sambil Tunggu Pengumuman Menteri Jokowi, Rupiah Dibuai Brexit

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 October 2019 08:33
Risiko No Deal Brexit Berkurang
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sembari menunggu nama-nama yang akan mengisi kabinet di pemerintahan Jokowi jilid II, rupiah masih mampu menguat karena sentimen eksternal yang positif. Angin segar itu datang dari Inggris, apalagi kalau bukan terkait proses Brexit.

Inggris dan Uni Eropa telah menyepakati draf proposal Brexit pada akhir pekan lalu. Parlemen Inggris akan mulai membahas draf ini pada Senin waktu setempat.

"Pada jam kerja Senin, kami akan memulai pembahasan Undang-undang Penarikan Diri dari Uni Eropa. Pemungutan suara dibutuhkan untuk menyetujui regulasi ini," kata Jacob Rees-Mogg, Pimpinan House of Commons, seperti dikutip dari Reuters.


Pelaku pasar kini agak optimistis Inggris bisa berpisah dari Eropa dengan kesepakatan. Tidak ada Hard Brexit, tidak ada No Deal Brexit.

Goldman Sachs memperkirakan peluang parlemen akan meloloskan proposal Brexit adalah 65%, naik dari proyeksi sebelumnya yaitu 60%. Sepertinya London bisa bercerai baik-baik dengan Brussel pada 31 Oktober, karena kans No Deal Brexit turun dari 15% menjadi 10%.

Adanya kesepakatan akan membuat perekonomian Inggris tidak terlalu terpukul karena Brexit. Satu risiko sudah bisa diturunkan, dan membuat pelaku pasar berani bermain agresif dengan masuk ke instrumen berisiko di negara-negara berkembang.

Arus modal yang masuk ke Asia berhasil membuat rupiah dkk menguat. Sejauh ini, hanya yen Jepang dan baht Thailand yang masih melemah di hadapan greenback.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:22 WIB:



TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular