Sabar Yah! Bunga Acuan BI Masih Bisa Turun 50bps Lagi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 October 2019 19:39
Para ekonom memproyeksikan masih ada ruang bagi Bank Indonesia kembali melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan 50 bps.
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/ Cantika Adinda Putri)
Jakarta, CNBC Indonesia - Para ekonom memproyeksikan masih ada ruang bagi Bank Indonesia kembali melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan 50 bps hingga penghujung tahun ini.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Sumual memprediksi, otoritas moneter akan melonggarkan suku bunga 1-2 kali hingga akhir tahun ini karena dilihat dari berbagai indikator yang ada, tingkat inflasi masih terjaga.

Namun, menurut David, BI juga akan melihat situasi global terkait kelanjutan perang dagang antara Amerika Serikat dan China dan kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve.

"Ada ruang penurunan suku bunga 1-2 kali lagi dengan kisaran 25 bps-50 bps. The Fed jadi salah satu clue-nya," kata David Sumual, saat ditemui di Menara BCA, usai diskusi "Economy Outlook 2020" di Menara BCA, Jumat (18/10/2019).



Sependapat dengan David, Direktur Riset CORE Indonesia, Pieter Abdullah mengutarakan, BI punya ruang kembali memangkas suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Mengingat, dari data perekonomian global yang terlansir, saat ini cenderung mengalami perlambatan.

"Kalau ekonomi global sedang melambat suku bunga acuan pasti akan turun," kata Piter Abdullah.

Namun, kedua ekonom sepakat meski ada ruang penurunan suku bunga acuan, kondisi likuiditas perbankan hingga penghujung tahun ini masih akan cukup ketat.

Dalam risetnya, Kepala Ekonom DBS Indonesia Masyita Crystallin memproyeksikan, BI akan menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi RI dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

"Fokus BI diseimbangkan antara mendukung pertumbuhan dan menjaga stabilitas rupiah, kami memperkirakan akan ada pemotongan suku bunga 25 bps pada 4Q19 [Kuartal IV-2019], yang kemungkinan dapat segera terjadi dalam bulan ini," kata Masyita, dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (18/10/2019).

Pada RDG 18-19 September lalu,BI memutuskan untuk menurunkan BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 5,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,00%.


BI menyebutkan, kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah di bawah titik tengah sasaran dan imbal hasil investasi aset keuangan domestik yang tetap menarik, serta sebagai langkah pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular