Setelah Menguat 5 Hari Beruntun, Dolar Singapura KO Juga

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 October 2019 19:18
Kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi pendorong penguatan dolar Singapura.
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura akhirnya melemah melawan rupiah setelah menguat lima hari beruntun. Pada perdagangan hari ini, Rabu (16/10/19), dolar Singapura melemah 0,12% ke level Rp 10.316,1/SG$ di pasar spot melansir data Refinitiv.

Dalam lima hari terakhir, total mata uang Negeri Merlion ini menguat nyaris 1% hingga mencapai level tertinggi dua bulan, sehingga pelemahan hari ini lebih karena koreksi teknikal. Kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi pendorong penguatan dolar Singapura.





Singapura merupakan salah satu negara yang terkena dampak paling besar dari perang dagang AS-China, perekonomiannya terancam resesi. Pada Agustus, pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0%-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.

Sementara awal bulan lalu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi. Namun, dia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.

Maka tentunya besar harapan kesepakatan dagang AS-China mampu membangkitkan ekonomi Singapura.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, pada Jumat pekan lalu AS dan China sudah mencapai kesepakatan dagang. Presiden AS Donald Trump didampingi Wakil Perdana Menteri China Liu He yang mengumumkan langsung hal tersebut.



Kesepakatan dagang tersebut akan dilakukan dalam beberapa fase, Presiden Trump mengatakan fase pertama akan ditandatangani dalam waktu tiga pekan, dan tentunya akan menjadi momen yang ditunggu-tunggu pelaku pasar.

Meski kesepakatan yang dijalin tersebut kini diragukan akan sampai pada tahap penandatangan, tetapi tetapi saja memberikan harapan besar akan berakhirnya perang dagang kedua negara. Perang dagang AS-China sudah berlangsung lebih dari satu tahun, dan kesepakatan kali ini merupakan kabar terbaik yang pernah ada.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular