Harga CPO Tembus Level Psikologis RM 2.200/Ton
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
16 October 2019 11:23
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) melesat pagi ini setelah dibanjiri beberapa sentimen positif. Akhirnya harga CPO kembali menyentuh level psikologis RM 2.200/ton.
Pada Rabu (16/10/2019) pukul 11:20 WIB, harga CPO berada di RM 2.211/ton. Melesat 1,75% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Penguatan harga CPO dipicu oleh berbagai sentimen positif. Pertama, pelemahan ringgit terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat harga CPO jadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing. Hal tersebut tentu dapat mendongkrak permintaan yang mengakibatkan harga naik.
Kedua, survei AmSpec Malaysia mengindikasikan adanya kenaikan ekspor Malaysia sebesar 2% pada Oktober dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut survei tersebut, ekspor minyak sawit pada periode 1-15 Oktober mencapai 684.907 ton, sedangkan pada periode yang sama pada September adalah 669.709 ton.
Ketiga, Malaysia sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan impor dari India. Santer terdengar kabar bahwa India akan mengurangi impor minyak sawit dari Malaysia menyusul pernyataan Malaysia yang mengklaim bahwa India 'menyerbu' Jammu dan Kashmir.
Menteri Malaysia yang bertanggung jawab atas portofolio minyak sawit mengatakan akan meningkatkan impor gula mentah dan daging kerbau dari India mengingat pentingnya India sebagai tujuan ekspor terbesar ketiga Malaysia.
"Harga naik karena ringgit yang lebih lemah dan pembicaraan baru Malaysia untuk impor lebih banyak barang India," kata Anilkumar Bagani, kepala penelitian di Sunvin Group, broker minyak sayur yang berbasis di Mumbai.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Mantap! Harga CPO Cetak Rekor Tertinggi Baru
Pada Rabu (16/10/2019) pukul 11:20 WIB, harga CPO berada di RM 2.211/ton. Melesat 1,75% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kedua, survei AmSpec Malaysia mengindikasikan adanya kenaikan ekspor Malaysia sebesar 2% pada Oktober dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut survei tersebut, ekspor minyak sawit pada periode 1-15 Oktober mencapai 684.907 ton, sedangkan pada periode yang sama pada September adalah 669.709 ton.
Ketiga, Malaysia sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan impor dari India. Santer terdengar kabar bahwa India akan mengurangi impor minyak sawit dari Malaysia menyusul pernyataan Malaysia yang mengklaim bahwa India 'menyerbu' Jammu dan Kashmir.
Menteri Malaysia yang bertanggung jawab atas portofolio minyak sawit mengatakan akan meningkatkan impor gula mentah dan daging kerbau dari India mengingat pentingnya India sebagai tujuan ekspor terbesar ketiga Malaysia.
"Harga naik karena ringgit yang lebih lemah dan pembicaraan baru Malaysia untuk impor lebih banyak barang India," kata Anilkumar Bagani, kepala penelitian di Sunvin Group, broker minyak sayur yang berbasis di Mumbai.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Mantap! Harga CPO Cetak Rekor Tertinggi Baru
Most Popular