
Saham INKP & TKIM Meroket Lagi, Sampai Mana Batasnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten kertas milik Grup Sinar Mas yaitu PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) melonjak sangat tinggi pada penutupan perdagangan hari ini Selasa (15/10/2019).
Data bursa mencatat, saham INKP naik 725 poin atau 11,5% pada harga Rp 7.000/saham, nilai transaksi saham kertas tersebut sebanyak 28,64 juta unit senilai Rp 192,86 miliar, disertai penjualan bersih (net sell) investor asing senilai Rp 35,96 miliar di pasar reguler.
Sedangkan saham TKIM juga naik 725 poin atau 7,3% pada harga Rp 10.650/saham, nilai transaksi sahamnya sebanyak 3,20 juta unit senilai Rp 33,49 miliar, disertai net sell asing senilai Rp 2,5 miliar juga di pasar reguler.
Lalu, sampai sejauh mana sahamnya bergerak? Berikut ulasan pergerakan selengkapnya:
INKP
Tren saham INKP sejak awal tahun bergerak turun (downtrend), kinerja sahamnya amblas sebesar 39,39%. Grafik harga memperlihatkan pucuk-pucuk harga yang bergerak lebih rendah (lower low).
Dalam jangka menengah sahamnya bergerak menyamping (sideways) sejak pertengahan bulan Mei hingga saat ini, dengan batas penahan koreksi (support) pada level harga Rp 6.000/saham dan penghalang kenaikan harganya (resistance level) pada Rp 8.000/saham.
Dalam jangka pendek potensi penguatan terlihat memungkinkan, karena harga sahamnya masih bergerak di atas rata-rata harganya selama lima hari terakhir (moving average/MA5).
Indikator teknikal lainnya yakni Relative Strength Index (RSI), memperlihatkan saham tersebut baru bangkit dari level jenuh jualnya (oversold), sehingga ruang penguatannya cukup terbuka.
![]() |
TKIM
Pergerakan saham TKIM lebih baik secara tren dibandingkan saham saudaranya INKP, yakni dengan bergerak sideways, sejak awal tahun sahamnya hanya mengalami koreksi 4,05%.
Secara jangka menengah tren harga sahamnya sideways, yakni dimulai sejak awal Agustus hingga saat ini, dengan support level harga Rp 9.500/saham dan resistance level pada Rp 10.900/saham.
Dalam jangka pendek potensi penguatan masih memungkinkan, karena harga sahamnya masih bergerak di atas rata-rata harganya selama lima hari terakhir MA5. Indikator teknikal lainnya yakni RSI memperlihatkan saham tersebut baru bangkit dari level oversold sehingga ruang penguatan cukup terbuka.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Laba 2 Emiten Kertas Grup Sinarmas Ambles Lebih 30%