Tunggu Data Neraca Dagang, Rupiah Batal Menguat

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 October 2019 08:20
Pasar Nantikan Data Perdagangan
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sepertinya faktor domestik menahan penguatan rupiah. Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional periode September.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias negatif 6,1% year-on-year (YoY). Sementara impor diperkirakan mengalami kontraksi 4,5% YoY dan neraca perdagangan surplus US$ 104,2 juta.

Jika realisasinya sesuai dengan ekspektasi, maka kinerja perdagangan bakal membaik dibandingkan Agustus. Kala itu, ekspor terkontraksi 9,99%, impor turun 15,6%, dan neraca perdagangan surplus tipis US$ 85,1 juta.


Pada Juli, neraca perdagangan Indonesia defisit tipis US$ 60 juta, kemudian pada Agustus surplus terbatas di kisaran US$ 80 juta. Jadi kalau September surplus lagi, maka neraca perdagangan sepanjang kuartal III-2019 akan berada di teritori positif. Jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang defisit US$ 1,77 miliar.

Artinya, ada harapan transaksi berjalan (current account) pada kuartal III-2019 juga lebih baik ketimbang kuartal II-2019 yang minus 3,04% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pasokan valas dari ekspor-impor barang dan jasa yang lebih memadai tersebut menjadi modal bagi rupiah.



Meski aura yang terbentuk cukup positif, tetapi itu masih di atas kertas. Masih ekspektasi, belum realisasi. Oleh karena itu, pelaku pasar akan menunggu rilis dari BPS sebelum menentukan langkah berikutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular