
Duh! Kurs Dolar SGD Naik ke Level Tertinggi 2 Bulan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 October 2019 11:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs dolar Singapura (SGD) menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (14/10/19) hingga mencapai level terkuat dalam 2 bulan terakhir.
Pada pukul 11:33 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di level Rp 10.3098,05 di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 14 Agustus lalu.
Penguatan di pasar spot juga mengakibatkan kenaikan kurs jual beli di dalam negeri. Berikut nilai tukar dolar Singapura di beberapa bank yang diambil dari situs resminya.
Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi pemicu penguatan mata uang Negeri Merlion ini. Singapura merupakan salah satu negara yang terkena dampak paling besar dari perang dagang AS-China, perekonomiannya terancam resesi.
Pada Agustus, pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0%-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.
Sementara awal bulan lalu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi. Namun, dia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.
Maka tentunya besar harapan kesepakatan dagang AS-China mampu membangkitkan ekonomi Singapura.
Presiden AS, Donald Trump, bersama Wakil Perdana Menteri China, Lie He, Jumat (11/10/19) waktu Washington mengumumkan jika perundingan kedua negara memberikan hasil "kesepakatan fase satu yang sangat substansial", sebagaimana dilansir CNBC International.
Trump menambahkan "fase dua akan dimulai segera" setelah fase pertama ditandatangani.
Porsi pertama dalam kesepakatan dagang kali ini akan dibuat dalam tiga pekan ke depan, termasuk di dalamnya properti intelektual, jasa keuangan, serta rencana pembelian produk pertanian AS oleh China senilai US$ 40 sampai US$ 50 miliar, kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.
Dengan deal kali ini, artinya bea masuk yang rencananya dikenakan ke China pada 15 Oktober nanti resmi ditunda, untuk sementara tidak ada lagi kenaikan bea importasi dari kedua negara.
Kesepakatan kedua negara menjadi kabar bagus bagi para pelaku pasar global, pertumbuhan ekonomi global diharapkan akan tumbuh, tidak lagi melambat dan ancaman resesi menghilang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Joss! Rupiah Masih Perkasa bagi Dolar Singapura
Pada pukul 11:33 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di level Rp 10.3098,05 di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 14 Agustus lalu.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
BTN | 10.134,00 | 10.447,00 |
BCA | 10.293,52 | 10.313,83 |
Mandiri | 10.280,00 | 10.345,00 |
BNI | 10.287,00 | 10.345,00 |
Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi pemicu penguatan mata uang Negeri Merlion ini. Singapura merupakan salah satu negara yang terkena dampak paling besar dari perang dagang AS-China, perekonomiannya terancam resesi.
Pada Agustus, pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0%-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.
Sementara awal bulan lalu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi. Namun, dia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.
Maka tentunya besar harapan kesepakatan dagang AS-China mampu membangkitkan ekonomi Singapura.
Presiden AS, Donald Trump, bersama Wakil Perdana Menteri China, Lie He, Jumat (11/10/19) waktu Washington mengumumkan jika perundingan kedua negara memberikan hasil "kesepakatan fase satu yang sangat substansial", sebagaimana dilansir CNBC International.
Trump menambahkan "fase dua akan dimulai segera" setelah fase pertama ditandatangani.
Porsi pertama dalam kesepakatan dagang kali ini akan dibuat dalam tiga pekan ke depan, termasuk di dalamnya properti intelektual, jasa keuangan, serta rencana pembelian produk pertanian AS oleh China senilai US$ 40 sampai US$ 50 miliar, kata Trump sebagaimana dilansir CNBC International.
Dengan deal kali ini, artinya bea masuk yang rencananya dikenakan ke China pada 15 Oktober nanti resmi ditunda, untuk sementara tidak ada lagi kenaikan bea importasi dari kedua negara.
Kesepakatan kedua negara menjadi kabar bagus bagi para pelaku pasar global, pertumbuhan ekonomi global diharapkan akan tumbuh, tidak lagi melambat dan ancaman resesi menghilang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Joss! Rupiah Masih Perkasa bagi Dolar Singapura
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular