
Terima Kasih Mr. Trump! Rupiah Menguat Dua Pekan Beruntun
Putu Agus Pransuamitra & Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
12 October 2019 08:05

Perundingan dagang AS-China pada 10-11 Oktober menjadi penggerak utama rupiah di pekan ini. Berbagai isu seputar hubungan AS dengan China sebelum perundingan tersebut membuat pasar seperti tanpa arah.
Pada hari Selasa, CNBC International mengutip South China Morning Post mewartakan China menurunkan ekspektasi akan adanya kesepakatan dagang dengan AS. Harian tersebut mengatakan Wakil Perdana Menteri China Liu He yang akan memimpin delegasi China tidak mendapat instruksi khusus dari Presiden Xi Jinping.
Seandainya tidak ada kesepakatan dagang saat pertemuan kali ini, Presiden AS Donald Trump sebelumnya sudah mengatakan pada 15 Oktober bea impor produk dari China akan dinaikkan.
Selain itu, AS menambah daftar perusahaan yang masuk daftar hitam (blacklist), termasuk di dalamnya perusahaan yang bergerak di bidang artificial intelligence (AI) China. Kementerian Luar Negeri China akhirnya berkomentar 'tetap pantau' untuk pembalasan tindakan AS tersebut.
"Entitas yang terimplikasi melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam bentuk represi di China berupa penahanan dan pengawasan menggunakan teknologi untuk komunitas Uighur, Kazakh, dan kelompok minoritas muslim lainnya," sebut keterangan Kementerian Perdagangan AS yang mendeskripsikan 28 perusahaan yang masuk daftar hitam.
Dengan masuk daftar hitam, artinya 28 perusahaan tersebut tidak bisa melakukan aktivitas bisnis dengan perusahaan AS.
Setelah berbagai "drama" yang terjadi sejak awal pekan tersebut, akhirnya kabar bagus muncul Kamis waktu AS, saat perundingan dagang kedua negara resmi dimulai.
Presiden AS Donald Trump, melalui akun Twitter pribadinya mengatakan akan bertemu langsung dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
"Hari besar negosiasi dengan China. Mereka ingin membuat kesepakatan, apakah saya juga? Saya akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri besok di Gedung Putih," katanya sebagaimana dikutip dari CNBC International.
Selanjutnya Presiden AS ke-45 ini juga mengatakan perundingan kali ini berjalan sangat baik.
"Saya pikir ini berjalan sangat baik. Saya akan katakan, ini berjalan sangat baik" kata Presiden Trump di Washington sebelum bertolak ke Minnesota untuk berkampanye, sebagaimana dilansir CNBC International.
Akibat pernyataan Trump tersebut, sentimen pelaku pasar langsung membaik, selera terhadap risiko (risk appetite) meningkat, dan rupoah mencatat penguatan 0,16% di hari Jumat, sekaligus memastikan penguatan dua pekan beruntun.
Perundingan kedua negara akhirnya membuahkan hasil pada Jumat waktu AS, Presiden Trump mengatakan sudah mencapai kesepakatan substansial tahap pertama, dan bea impor yang seharusnya dikenakan pada 15 Oktober ditunda.
Rupiah belum sempat merespon hasil tersebut karena pasar dalam negeri sudah tutup sebelum adanya kesepakatan tersebut.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(pap/pap)
Pada hari Selasa, CNBC International mengutip South China Morning Post mewartakan China menurunkan ekspektasi akan adanya kesepakatan dagang dengan AS. Harian tersebut mengatakan Wakil Perdana Menteri China Liu He yang akan memimpin delegasi China tidak mendapat instruksi khusus dari Presiden Xi Jinping.
Seandainya tidak ada kesepakatan dagang saat pertemuan kali ini, Presiden AS Donald Trump sebelumnya sudah mengatakan pada 15 Oktober bea impor produk dari China akan dinaikkan.
"Entitas yang terimplikasi melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam bentuk represi di China berupa penahanan dan pengawasan menggunakan teknologi untuk komunitas Uighur, Kazakh, dan kelompok minoritas muslim lainnya," sebut keterangan Kementerian Perdagangan AS yang mendeskripsikan 28 perusahaan yang masuk daftar hitam.
Dengan masuk daftar hitam, artinya 28 perusahaan tersebut tidak bisa melakukan aktivitas bisnis dengan perusahaan AS.
Setelah berbagai "drama" yang terjadi sejak awal pekan tersebut, akhirnya kabar bagus muncul Kamis waktu AS, saat perundingan dagang kedua negara resmi dimulai.
Presiden AS Donald Trump, melalui akun Twitter pribadinya mengatakan akan bertemu langsung dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
"Hari besar negosiasi dengan China. Mereka ingin membuat kesepakatan, apakah saya juga? Saya akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri besok di Gedung Putih," katanya sebagaimana dikutip dari CNBC International.
Selanjutnya Presiden AS ke-45 ini juga mengatakan perundingan kali ini berjalan sangat baik.
"Saya pikir ini berjalan sangat baik. Saya akan katakan, ini berjalan sangat baik" kata Presiden Trump di Washington sebelum bertolak ke Minnesota untuk berkampanye, sebagaimana dilansir CNBC International.
Akibat pernyataan Trump tersebut, sentimen pelaku pasar langsung membaik, selera terhadap risiko (risk appetite) meningkat, dan rupoah mencatat penguatan 0,16% di hari Jumat, sekaligus memastikan penguatan dua pekan beruntun.
Perundingan kedua negara akhirnya membuahkan hasil pada Jumat waktu AS, Presiden Trump mengatakan sudah mencapai kesepakatan substansial tahap pertama, dan bea impor yang seharusnya dikenakan pada 15 Oktober ditunda.
Rupiah belum sempat merespon hasil tersebut karena pasar dalam negeri sudah tutup sebelum adanya kesepakatan tersebut.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(pap/pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular