The Fed Bikin Dolar AS Tak Bertenaga, Rupiah Jadi Perkasa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 October 2019 09:08
Pasar Yakin The Fed Bakal Turunkan Bunga Lagi
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dolar AS memang sedang tertekan secara global. Pada pukul 08:49 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,1%.

Pelemahan dolar AS terjadi setelah The Federal Reserve/The Fed merilis notula rapat (minutes of meeting) edisi September. Dalam rapat tersebut, Ketua Jerome'Jay' Powell dan sejawat memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2%.

"Sebagian besar peserta rapat meyakini bahwa penurunan suku bunga acuan 25 bps adalah kebijakan yang layak (appropriate)," sebut notula rapat.


Bukan hanya soal penurunannya, pelaku pasar ingin mencari arah kebijakan moneter ke depan melalui minutes of meeting. Ini yang mungkin masih agak mengawang-ngawang, belum bisa dipastikan 100%.

Dari 17 anggota komite pengambil kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC), tujuh di antaranya memperkirakan ada sekali lagi penurunan suku bunga acuan sampai akhir tahun. Kemudian lima lainnya melihat suku bunga yang saat ini masih bisa dipertahankan sampai akhir 2019, sementara sisanya malah memperkirakan bakal ada kenaikan.

Namun investor melihat kemungkinan penurunan suku bunga acuan lebih lanjut cukup besar. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 bps lagi pada rapat FOMC 30 Oktober adalah 85%.

Kans penurunan suku bunga acuan yang tinggi itu membuat dolar AS jadi 'pesakitan'. Maklum, penurunan suku bunga akan membuat imbalan investasi di instrumen berbasis dolar AS akan ikut turun. Akibatnya, rupiah dkk di Asia berhasil menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular