
Dolar Singapura vs Rupiah Imbang Dua Hari Beruntun
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 October 2019 18:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura berimbang lagi melawan rupiah pada perdagangan Selasa (8/10/19), jelang perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, dua mata uang ini sepertinya "enggan" untuk bergerak jauh.
Dolar Singapura berada di level Rp 10.245,46, alias nyaris stagnan dibandingkan perdagangan Senin kemarin.
Perundingan dagang AS-China sangat dinanti pelaku pasar, dan berharap akan adanya kesepakatan dagang. Sudah setahun lebih pasar finansial global dihantui perang dagang AS-China yang membuat ekonomi global melambat.
Singapura menjadi salah satu negara yang terkena imbas perang dagang, hingga terancam mengalami resesi. Pada Agustus, pemerintah Singapura sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.
Sementara awal bulan lalu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi. Namun, dia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.
Perundingan dagang AS-China akan berlangsung pada 10-11 Oktober di Washington. Namun, ibarat dua sisi mata uang, selain adanya harapan kesepakatan dagang, di sisi lain pelaku pasar juga berhati-hati seandainya kedua negara sekali lagi gagal mencapai kesepakatan malah terjadi eskalasi perang dagang.
Apalagi China dikabarkan ingin mencapai kesepakatan dagang sepenuhnya dengan AS, sesuatu hal yang sepertinya sulit untuk disetujui Presiden AS Donald Trump.
"Suasana batin pasar secara keseluruhan kembali melemah hari ini menyusul berita para pejabat China ingin kesepakatan dagang penuh dengan AS," kata Shaun Osborne, kepala strategis pasar di Scotiabank Toronto dalam sebuah catatan, sebagaimana dilansir CNBC International Senin kemarin waktu AS.
Hal senada juga diungkapkan oleh Marc-Andre Fongern, strategis di MAF Global Forex di Frankfurt, yang mengatakan kesepakatan dagang antara AS-China sepertinya masih jauh.
Apapun hasil perundingan dagang kali ini tentunya akan terjawab pada Jumat 11 Oktober nanti. Hingga keluar hasil resmi pasar masih akan penuh spekulasi dan "gosip" terbaru yang dapat mempengaruhi perdagangan mata uang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs SGD/IDR: Dolar Singapura Hari Ini Tembus Rp 10.551
Dolar Singapura berada di level Rp 10.245,46, alias nyaris stagnan dibandingkan perdagangan Senin kemarin.
Perundingan dagang AS-China sangat dinanti pelaku pasar, dan berharap akan adanya kesepakatan dagang. Sudah setahun lebih pasar finansial global dihantui perang dagang AS-China yang membuat ekonomi global melambat.
Singapura menjadi salah satu negara yang terkena imbas perang dagang, hingga terancam mengalami resesi. Pada Agustus, pemerintah Singapura sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.
Sementara awal bulan lalu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi. Namun, dia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.
Perundingan dagang AS-China akan berlangsung pada 10-11 Oktober di Washington. Namun, ibarat dua sisi mata uang, selain adanya harapan kesepakatan dagang, di sisi lain pelaku pasar juga berhati-hati seandainya kedua negara sekali lagi gagal mencapai kesepakatan malah terjadi eskalasi perang dagang.
Apalagi China dikabarkan ingin mencapai kesepakatan dagang sepenuhnya dengan AS, sesuatu hal yang sepertinya sulit untuk disetujui Presiden AS Donald Trump.
"Suasana batin pasar secara keseluruhan kembali melemah hari ini menyusul berita para pejabat China ingin kesepakatan dagang penuh dengan AS," kata Shaun Osborne, kepala strategis pasar di Scotiabank Toronto dalam sebuah catatan, sebagaimana dilansir CNBC International Senin kemarin waktu AS.
Hal senada juga diungkapkan oleh Marc-Andre Fongern, strategis di MAF Global Forex di Frankfurt, yang mengatakan kesepakatan dagang antara AS-China sepertinya masih jauh.
Apapun hasil perundingan dagang kali ini tentunya akan terjawab pada Jumat 11 Oktober nanti. Hingga keluar hasil resmi pasar masih akan penuh spekulasi dan "gosip" terbaru yang dapat mempengaruhi perdagangan mata uang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs SGD/IDR: Dolar Singapura Hari Ini Tembus Rp 10.551
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular