Cadangan Devisa Indonesia dan China Anjlok, Ada Apa Ini?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 October 2019 08:02
Cadangan Devisa China Juga Anjlok
Ilustrasi Dolar AS (REUTERS/Dado Ruvic)
Penurunan cadangan devisa juga terjadi di China. Pada akhir September, cadangan devisa Negeri Tirai Bambu tercatat US$ 3,09 triliun. Turun cukup dalam yaitu US$ 14,8 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, dan menjadi koreksi bulanan terdalam dalam 25 tahun terakhir.



Menurut regulator, penurunan ini disebabkan oleh upaya stabilisasi nilai tukar yuan. Bank Sentral China setiap hari mengumumkan nilai tengah yuan, mata uang itu hanya diperkenankan melemah atau menguat maksimal 2% dari titik tengah.

Sepanjang September, yuan menguat tipis 0,09% secara point-to-point. Cara untuk menjaga yuan tetap stabil seperti ini adalah dengan penggunaan cadangan devisa.

 

"Ke depan, ketidakpastian di perekonomian global dan pasar keuangan akan meningkat. Perekonomian global melambat, dan proteksionisme meningkat. Volatilitas di pasar keuangan juga bertambah," sebut keterangan resmi regulator cadangan devisa China, seperti dikutip dari Reuters.

Pelajaran yang bisa dipetik dari penurunan cadangan devisa di Indonesia dan China adalah ketidakpastian masih ada dan sangat nyata. Entah itu karena faktor domestik maupun eksternal, pelaku ekonomi masih harus waspada.

Cadangan devisa adalah amunisi bank sentral untuk menjaga nilai tukar mata uang. Jika amunisi ini semakin terkuras, maka bisa membuat mata uang menjadi mudah 'diserang' oleh kekuatan asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular