Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 October 2019 07:35
Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka
Foto: Foto: Salah satu penemuan pemburu harta karun Kerajaan Sriwijaya. (dok. Istimewa).
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali merangkak naik pada perdagangan Senin kemarin (7/10/2019). Kenaikan harga emas sebagai instrumen investasi aman (safe haven) masih diwarnai kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

Pada Senin kemarin pukul 08:20 WIB, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.509,116/troy ons, naik 0,32% dibandingkan dengan penutupan pasar akhir pekan lalu lalu.

Naiknya harga logam mulia ini sedikit banyak ditengarai karena kekhawatiran bahwa ekonomi global akan semakin terpuruk. Investor masih ketar-ketir menunggu kelanjutan babak negosiasi dagang Amerika Serikat (AS)-China di Washington pekan ini.


Seperti diberitakan Bloomberg dan dikutip Reuters, pejabat China ragu untuk mengikuti kemauan AS. Kepala tim negosiator China, Wakil Perdana Menteri (PM) Liu He, mengatakan bahwa tawaran yang diajukan ke AS tidak termasuk reformasi kebijakan industri dan subsidi. Padahal keduanya termasuk dalam tuntutan utama Presiden AS Donald Trump terhadap China.

Foto: Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, AS, 4 April 2019. REUTERS / Jonathan Ernst


Selain itu, melesatnya kembali harga logam mulia juga tidak terlepas dari sentimen buruknya rilis data ekonomi AS pekan lalu. Institute for Supply Management (ISM) merilis angka PMI manufaktur AS yang terkontraksi pada bulan September menjadi 47,8 dari sebelumnya 49,1 pada Agustus. Skor ini merupakan skor terendah dalam sepuluh tahun terakhir.


Sektor lain yang juga mengalami perlambatan adalah sektor jasa. Sektor jasa merupakan sektor yang menopang lebih dari dua pertiga ekonomi Negeri Paman Sam.

Angka pembacaan PMI Jasa AS pada bulan September berada di 52,6. Memang masih menunjukkan aktivitas ekspansi karena masih di atas 50. Namun angka tersebut merupakan skor terendah sejak Agustus 2016.

LANJUT HALAMAN 2: Harga emas Antam stagnan
Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan di Rp 712.000 per gram pada perdagangan Senin kemarin (7/10), sama dengan harga pada Sabtu (5/10/19) pekan lalu.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam kemarin, harga emas Antam ukuran 100 gram yakni Rp 71,2 juta per batang, atau Rp 712.000 per gram.

Rekor tertinggi harga emas Antam kepingan 100 gram yang pernah dicapai adalah Rp 726.000 per gram pada awal September.

Harga emas global kemarin menjadi faktor utama penentuan harga emas Antam beserta faktor lain seperti nilai tukar rupiah, nilai tukar dolar AS, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga masih sama dibandingkan harga Sabtu lalu Rp 684.000 per gram.

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.



Pada perdagangan Jumat lalu, harga emas dunia mendapat tekanan setelah rilis data tenaga kerja AS. Meski demikian, emas berhasil menipiskan pelemahan hingga mengakhiri perdagangan dengan mendatar atau flat di level US$ 1504,35 per troy ons.

Pada hari Sabtu, harga emas Antam turun Rp 3.000 dibandingkan dengan harga hari Jumat.

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.


TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular