
Waspada! IHSG Bisa Jeblok ke 5.700
Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 October 2019 19:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Para investor patut mewaspadai pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih lanjut, setelah hari ini indeks kembali menembus ke bawah level psikologis 6.000. Jika pelemahan masih berlanjut, patut diwaspadai, sebab bisa mencapai 5.700-5.800.
Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani, mengatakan salah satu sentimen yang membuat indeks turun hari ini adalah turunnya nilai cadangan devisa per September 2019. Tercatat akhir bulan lalu nilai cadangan devisa US$ 124,3 miliar, turun US$ 2,1 miliar jika dibandingkan posisi per akhir Agustus yang nilainya US$ 126,4 miliar.
"Untuk sentimen sebenarnya sempat hijau cama dari cadangan devisa diinfokan turun. Kemungkinan dari dalam negeri itu yang jadi penyebab arah pelemahan IHSG," kata Hendriko di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Namun demikian, di luar faktor cadangan devisa, dalam negeri sendiri dinilai minim sentimen. Terutama setelah meredanya demo yang sempat menggemparkan pasar dan usai dilantiknya Anggota DPR baru.
Selebihnya sentimen berasal dari sisi global. Ketidakpastian masih menyelimuti dengan adanya pertemuan Amerika Serikat dan China terkait perang dagang.
Pelaku pasar dinilai juga masih wait and see, menanti keputusan bank sentral AS, Federal Reserve, untuk menurunkan suku bunga acuan kembali bulan ini. Jika suku bunga acuan diturunkan, maka ini maka akan menjadi sentimen positif bagi pasar.
Sentimen negatif lainnya berasal dari data purchasing managers index (PMI) Amerika yang menunjukkan hasil di bawah level 50 dua kali berturut-turut. Hal ini semakin menimbulkan ketakutan terjadinya resesi ekonomi di negeri Paman Sam ini.
"Dari sisi teknikal dalam waktu dekat masih mixed. Kalau secara teknikal closing di 6.000 ini indeks kita masih dijaga di atas level psikologi," kata dia.
Namun jika pelemahan terus berlanjut, investor harus mewaspadai jika indeks bisa turun hingga 5.970 dan bahkan lebih dalam lagi ke 5.800.
Sejalan dengan itu, Head of Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma, mengatakan jika indeks kembali turun dari level 6.000 pada penutupan hari ini, maka ada potensi turun yang lebih dalam.
"Masalahnya kalau sudah di bawah 6.000, support selanjutnya itu sekitar 5.700," kata dia melalui pesan singkat sore ini.
Hari IHSG sempat menyentuh level terendahnya di 5.988,87 jelang penutupan perdagangan. Hamun di akhir perdagangan IHSG berhasil menyelamatkan diri untuk ditutup di level 6.000,58.
(wed/wed) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani, mengatakan salah satu sentimen yang membuat indeks turun hari ini adalah turunnya nilai cadangan devisa per September 2019. Tercatat akhir bulan lalu nilai cadangan devisa US$ 124,3 miliar, turun US$ 2,1 miliar jika dibandingkan posisi per akhir Agustus yang nilainya US$ 126,4 miliar.
"Untuk sentimen sebenarnya sempat hijau cama dari cadangan devisa diinfokan turun. Kemungkinan dari dalam negeri itu yang jadi penyebab arah pelemahan IHSG," kata Hendriko di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Namun demikian, di luar faktor cadangan devisa, dalam negeri sendiri dinilai minim sentimen. Terutama setelah meredanya demo yang sempat menggemparkan pasar dan usai dilantiknya Anggota DPR baru.
Selebihnya sentimen berasal dari sisi global. Ketidakpastian masih menyelimuti dengan adanya pertemuan Amerika Serikat dan China terkait perang dagang.
Pelaku pasar dinilai juga masih wait and see, menanti keputusan bank sentral AS, Federal Reserve, untuk menurunkan suku bunga acuan kembali bulan ini. Jika suku bunga acuan diturunkan, maka ini maka akan menjadi sentimen positif bagi pasar.
Sentimen negatif lainnya berasal dari data purchasing managers index (PMI) Amerika yang menunjukkan hasil di bawah level 50 dua kali berturut-turut. Hal ini semakin menimbulkan ketakutan terjadinya resesi ekonomi di negeri Paman Sam ini.
"Dari sisi teknikal dalam waktu dekat masih mixed. Kalau secara teknikal closing di 6.000 ini indeks kita masih dijaga di atas level psikologi," kata dia.
Namun jika pelemahan terus berlanjut, investor harus mewaspadai jika indeks bisa turun hingga 5.970 dan bahkan lebih dalam lagi ke 5.800.
Sejalan dengan itu, Head of Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma, mengatakan jika indeks kembali turun dari level 6.000 pada penutupan hari ini, maka ada potensi turun yang lebih dalam.
"Masalahnya kalau sudah di bawah 6.000, support selanjutnya itu sekitar 5.700," kata dia melalui pesan singkat sore ini.
Hari IHSG sempat menyentuh level terendahnya di 5.988,87 jelang penutupan perdagangan. Hamun di akhir perdagangan IHSG berhasil menyelamatkan diri untuk ditutup di level 6.000,58.
(wed/wed) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular