BREAKING! IHSG Merosot & Keluar dari Level 6.000

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
07 October 2019 14:50
Pada perdagangan sesi II, IHSG anjlok 1,07% ke level 5.998,27 poin.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terperosok di bawah 6.000 poin. Pada perdagangan sesi II, IHSG anjlok 1,07% ke level 5.998,27 poin.

Padahal IHSG pada saat pembukaan hari ini, sempat menguat dan berada di zona hijau.

Dari dalam negeri, sentimen negatif bagi pasar saham datang dari rilis angka cadangan devisa oleh Bank Indonesia (BI). Per September 2019, BI mencatat cadangan devisa Indonesia berada di level US$ 124,3 miliar, turun US$ 2,1 miliar jika dibandingkan posisi per akhir Agustus yang senilai US$ 126,4 miliar.

BI menyebut bahwa penurunan cadangan devisa pada bulan lalu utamanya dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di bank sentral.

Dengan cadangan devisa yang menipis, praktis amunisi dari bank sentral untuk melakukan intervensi kala rupiah mendapatkan tekanan jual yang besar menjadi ikut menipis. Simpelnya, rupiah akan menjadi lebih rentan untuk digoyang. Hingga siang hari ini, rupiah melemah 0,18% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.155/dolar AS.

Untuk diketahui, rupiah sudah babak belur melawan dolar AS dalam beberapa waktu terakhir. Kini, menipisnya cadangan devisa yang berarti menipisnya amunisi dari bank sentral untuk melakukan intervensi kala rupiah mendapatkan tekanan jual yang besar membuat pelaku pasar melego kepemilikannya atas saham-saham di tanah air.

Dari eksternal, pelaku pasar kembali was-was setelah Bloomberg memberitakan, pihak China mulai ragu atau enggan untuk menyetujui kesepakatan dagang yang menyeluruh dengan Negeri Paman Sam.

Wakil Perdana Menteri Negeri Tiongkok, Liu He, mengatakan bahwa komitmen yang ditawarkan Beijing tidak termasuk reformasi kebijakan industri atau subsidi pemerintah. Padahal, dua komitmen tersebut merupakan tuntutan utama yang diminta oleh pihak Washington.
(hps/tas) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular