Soal Kursi Direksi Sriwijaya, Begini Respons Garuda

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) belum bisa memastikan perwakilan dari perseroan akan menduduki kursi di manajemen Sriwijaya Air setelah kedua perusahaan memperbaiki kembali hubungan kerja sama manajemen (KSM) pada pekan ini.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan dengan pemegang saham Sriwijaya mengenai hal tersebut.
Sriwijaya yang dimiliki oleh Chandra Lie ini pun diketahui belum akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menindaklanjuti masalah direksi ini.
"Direksinya tanya Sriwijaya, belum ada pembicaraan. Belum ada undangan lagi. Akan ada pembicaraan lagi, nanti akan ada penetapan direksi lagi. Kaya apa istilahnya transisi. Komisaris belum bisa bilang masih dalam pembicaraan, formatnya sudah keluar akan disampaikan," kata Ikhsan di Kementerian BUMN, Kamis (3/10/2019).
![]() |
September lalu, Dewan Komisaris Sriwijaya Air memutuskan untuk melakukan perombakan di jajaran direksi. Keputusan itu tertera dalam Surat Pemberitahuan dengan Nomor: 001/Plt.DZ/ET/SJ/IX/2019 yang diperoleh CNBC Indonesia, Selasa (10/9/2019).
Manajemen melakukan pemberhentian sementara terhadap Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adriaan Saul. Tidak hanya itu, manajemen juga memberhentikan Direktur SDM dan Pelayanan Sriwijaya Air Harkandri M Dahler dan Direktur Komersial Sriwijaya Air Joseph Tendean yang seluruhnya berasal dari perwakilan Garuda Indonesia.
Pergantian perwakilan Garuda di tubuh Sriwijaya inilah menjadi pemicu 'pertikaian' bisnis antara Sriwijaya dan Garuda. Bahkan sebelumnya anak usaha Garuda, maskapai penerbangan murah PT Citilink Indonesia, menggugat Sriwijaya Group (Sriwijaya Air dan NAM Air) atas dugaan wanprestasi dalam perjanjian bisnis antara kedua grup maskapai penerbangan ini.
Namun akhirnya keduanya rujuk, melanjutkan KSM dengan Sriwijaya Group pada 30 September lalu.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askara dalam kesempatan sebelumnya mengatakan pihaknya telah meminta Citilink sebagai pihak yang melakukan kerja sama dengan Sriwijaya Air Group untuk mencabut tuntutan tersebut. Operasional Sriwijaya sudah berjalan selayaknya ketika kerja sama masih berlangsung.
(tas) Next Article Restrukturisasi Mau Kelar, Saham Garuda (GIAA) Terbang Lagi?
