TBIG Diduga Jual Saham Treasuri Rp 1,23 triliun, Ini Cuannya!

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
02 October 2019 19:53
Penjualan saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) senilai Rp 1,23 triliun diduga merupakan aksi jual saham treasuri perseroan.
Foto: Transaksi Jumbo Pada Saham TBIG (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan saham perusahaan menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dalam jumlah jumbo hari ini Rp 1,23 triliun diduga merupakan aksi jual saham treasuri perseroan. Penjualan dilakukan ketika harga naik di Rp 6.500 per unit, tapi berapa harga belinya?

"Kemungkinan besar karena penjualan saham treasuri perusahaan, dan jumlahnya mirip sekitar 200 juta saham," ujar Edward Lowis, Senior Analyst PT Sucor Sekuritas, di CNBC Indonesia (2/10/19).

Saham treasuri adalah modal ditempatkan yang dibeli kembali (ditarik dari peredaran) oleh penerbit sahamnya. Status saham treasuri tetap menjadi modal ditempatkan (issued shares), tetapi tidak beredar (not outstanding).

Transaksi saham TBIG di pasar negosiasi dalam jumlah yang besar terjadi pada 10:24 pagi ini, melibatkan 203,91 juta saham perseroan di harga Rp 6.500 per saham, di atas harga pasarnya yang saat itu masih Rp 6.175 per saham.


 

Dalam laporan keuangan terakhir perseroan di akhir Juni, terlihat jumlah saham treasuri perseroan berjumlah 205,18 juta saham. Jumlah tersebut naik dari posisi akhir 2018 yaitu 190,45 juta saham yang seluruhnya didapatkan dari aksi beli kembali (buyback) saham di pasar.

Perseroan mendapatkan beberapa kali persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS), terutama yang terakhir dalam RUPS pada 27 April tahun lalu di mana perseroan dibolehkan membeli saham dari pasar dengan batas maksimal buyback sebanyak 4,5% dari modal disetor. Jumlah itu setara 204 juta saham dengan batas waktu hingga 18 bulan dan total dana yang disiapkan Rp 1,2 triliun.

Ketika ketok palu terhadap rencana buyback saham, saham perseroan di harga Rp 5.600, dan dalam rentang waktu yang ditentukan untuk membeli sahamnya di pasar tersebut perseroan sudah membeli 110,94 juta saham senilai Rp 513,16 miliar. Dengan angka itu, maka rerata harga beli perseroan terhadap saham itu adalah Rp 4.625.

Sebelumnya, pada 24 Oktober 2016, perseroan juga mendapat izin RUPS untuk membeli saham di pasar dan sudah membeli 85,81 juta saham dengan harga Rp 463,84 miliar, atau berarti memiliki rerata Rp 5.405 per saham.


Cuan Sebesar Rp 200 Miliar Lebih

Jika dalam transaksi negosiasi hari ini yang dijual adalah saham treasuri dan dengan asumsi seluruh saham yang dibeli sejak 2018 hingga Juni kemarin sebanyak 110,94 juta (di harga Rp 4.625 per saham) menjadi bagian dari transaksi itu, maka perseroan sudah untung Rp 207,97 miliar dari penjualan hari ini.

Jumlah itu belum memfaktorkan harga perolehan dan jumlah 92,96 juta saham lain yang turut ditransaksikan hari ini. Transaksi jumbo di pasar negosiasi juga pernah terjadi pada saham yang sama yaitu senilai Rp 1,07 triliun pada 19 Juli.

Keuntungan didapat TBIG karena perusahaan membeli saham perseroan di saat harga sedang turun. Sepanjang 2018, saham emiten turun 43,97%, dan tahun ini sudah naik 73,61% dengan harga tertinggi pada level Rp 6.575 yang dicapai pada 5 September.

Hari ini, saham perusahaan yang dimiliki Saratoga Capital tersebut naik 1,63% di pasar reguler menjadi Rp 6.250 dan membentuk kapitalisasi pasar Rp 28,32 triliun. Saratoga Capital adalah grup usaha milik Edwin Soeryadjaya.




TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/irv) Next Article Anak Usaha Saratoga Lego 175 Juta Saham TBIG, Dapat Berapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular