
Incar Milenial, Kemenkeu Bidik Rp 9 T dari Penerbitan ORI016

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan memproyeksikan target indikatif dari penerbitan instrumen surat utang Obligasi Negara Ritel (ORI) Seri 016 dapat mencapai Rp 9 triliun. Nilai ini dinilai lebih tinggi dari target penerbitan instrumen ritel sebelumnya karena dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
ORI Seri 016 dengan tingkat kupon 6,8% ini adalah instrumen SBN ritel ke-9 yang diterbitkan Kemenkeu sepanjang tahun ini dari target 10 instrumen dengan target raihan dana Rp 60 triliun.
"[Target indikatif] Rp 9 triliun untuk penerbitannya [ORI016], memang ini berbeda dengan sebelumnya, ini kan tradable [dapat diperdagangkan di pasar sekunder], lebih likuid, jadi targetnya lebih besar," ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman saat acara peluncuran ORI016 di Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Saat ini, penjualan ORI-016 sudah difasilitasi oleh 14 bank, empat sekuritas, dan lima perusahaan keuangan berbasis teknologi (fintech).
Fintech tersebut terdiri dari dua perusahaan fintech peer to peer lending (P2P) dan tiga fintech berizin khusus sebagai agen penjual reksa dana (Aperd). Investor bisa membeli ORI 016 mulai Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
ORI-016 ditawarkan pada 2 Oktober-24 Oktober dan difinalkan pada 28 Oktober. Penyelesaian penawaran (settlement) akan dilakukan pada 30 Oktober 2019.
Menurut Luky, dari 8 instrumen SBN ritel yang sudah diterbitkan pemerintah, dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 40,2 triliun. Nilai itu setara dari 85% target nilai penerbitan untuk tahun 2019. "Sampai saat ini sudah 85% dari target, jadi tersisa 15%," katanya.
Pada penerbitan ORI Seri-014, pemerintah berhasil menjual Rp 8,95 triliun dari target yang ditetapkan Rp 20 triliun dan ORI Seri 015 yang diterbitkan Oktober tahun lalu, berhasil menghimpun dana sebesar Rp 23,37 triliun dan menjangkau 41.306 investor di seluruh wilayah Indonesia.
(tas) Next Article Pemesanan ORI-016 Tembus Rp 8,21 T, Apa Kata Sri Mulyani?
