
Demonstrasi Berujung Rusuh, Berapa Kerugian Jasa Marga?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 October 2019 14:49

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengalami kerugian sampai miliaran rupiah akibat terjadinya demo dan berujung kerusuhan di ruas tol dalam kota. Tak hanya kerugian karena penurunan trafik akibat penutupan tol, Jasa Marga juga rugi akibat perusakan sarana dan prasarana pendukung jalan tol.
Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Soenardi mengatakan kerugian paling besar dialami karena dibakarnya gerbang tol Pejompongan, sejumlah peralatan pendukung jalan tol dan perusakan marka serta rambu lalu lintas menjadi penyebab utama kerugian Jasa Marga.
"Kerugian di Jasa Marga angkanya miliaran rupiah tapi masih single digit," kata Irra kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/10/2019).
Irra menjelaskan, kerugian dari sisi traffic disebabkan karena disterilkannya lalu lintas tol dalam kota untuk ruas Cawang hingga Slipi. Padahal lalu lintas biasanya sangat ramai di wilayah tersebut namun terpaksa ditutup karena pendemo terkonsentrasi di ruas tersebut dan untuk meminimalisir kemungkinan pengguna jalan tol terjebak di lintasan tersebut.
"Kalau traffic kita ada catatan distribusi ke arah tol lain ga semuanya yang lintas ke sana kan ada di JORR dan Jagorawi juga," imbuh dia.
Kerugian miliaran ini, diakui Irra dibukukan hanya untuk kerusuhan yang terjadi pada 24-25 Septermber saja, belum termasuk penutupan tol akibat demo yang terjadi pekan ini. "Kalau yang minggu ini masih dihitung," tegas dia.
(hps/hps) Next Article Jual Jalan Tol ke Astra, Saham Jasa Marga Bergerak 'Liar'
Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Soenardi mengatakan kerugian paling besar dialami karena dibakarnya gerbang tol Pejompongan, sejumlah peralatan pendukung jalan tol dan perusakan marka serta rambu lalu lintas menjadi penyebab utama kerugian Jasa Marga.
"Kerugian di Jasa Marga angkanya miliaran rupiah tapi masih single digit," kata Irra kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/10/2019).
Irra menjelaskan, kerugian dari sisi traffic disebabkan karena disterilkannya lalu lintas tol dalam kota untuk ruas Cawang hingga Slipi. Padahal lalu lintas biasanya sangat ramai di wilayah tersebut namun terpaksa ditutup karena pendemo terkonsentrasi di ruas tersebut dan untuk meminimalisir kemungkinan pengguna jalan tol terjebak di lintasan tersebut.
Kerugian miliaran ini, diakui Irra dibukukan hanya untuk kerusuhan yang terjadi pada 24-25 Septermber saja, belum termasuk penutupan tol akibat demo yang terjadi pekan ini. "Kalau yang minggu ini masih dihitung," tegas dia.
(hps/hps) Next Article Jual Jalan Tol ke Astra, Saham Jasa Marga Bergerak 'Liar'
Most Popular