Harga Batu Bara Naik 1,58%, Tapi Waspada Terkoreksi Lagi

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 September 2019 16:38
Dalam dua pekan terakhir harga batu bara acuan turun 4,2%.
Foto: Tongkang batubara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara global ditutup naik pada perdagangan kemarin. Namun potensi koreksi masih terbuka lebar.

Harga batu bara acuan ICE Newcastle ditutup menguat 1,58% ke level US$ 67,5/ton kemarin (26/9) dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan sehari sebelumnya (25/9). Kenaikan harga pada perdagangan kemarin menjadi titik balik awal setelah mengalami tren koreksi dalam dua pekan terakhir. Dalam dua pekan terakhir harga batu bara acuan turun 4,2%.



Walaupun mengalami kenaikan harga batu bara masih berpotensi terkoreksi. Mendekati hari nasional China yang jatuh pada Selasa 1 Oktober nanti, Negara Tirai Bambu tersebut melakukan pengetatan penggunaan bahan bakar yang berpotensi mencemari lingkungan.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi dampak asap yang mungkin mencemari udara ketika perayaan hari raya dilakukan. Daerah pusat industri baja, Xuzhou sudah mulai menutup produksinya sejak Kamis kemarin. Tidak hanya produksi saja yang dibatasi, produksi batu bara kokas pun akan dibatasi. Selain itu lalu lintas kendaraan pengangkut pun dibatasi.

Belum lagi ada kemungkinan pengetatan impor batu bara oleh China di kuartal empat tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya. Impor batu bara China dari jalur laut pada periode Januari-Agustus tahun ini mencapai 191,3 juta ton, naik 11,4% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Namun pada Desember tahun lalu, impor batu bara melalui jalur laut turun 15 juta ton. Jika hal yang sama dilakukan di akhir tahun ini, maka masih ada kemungkinan impor mencapai 60,4 juta ton untuk sampai akhir tahun.

Itu artinya dari periode September- Desember China akan mengimpor 15 juta ton batu bara per bulan. Namun jika di total dengan impor melalui semua jalur, hingga akhir September jumlah impor batu bara akan melebihi 20 juta ton. Artinya ada kemungkinan pemangkasan yang signifikan di bulan-bulan terakhir tahun ini.


(TIM RISET CNBC INDONESIA)

(twg/hps) Next Article Harga Batu Bara Naik, Tapi Katalisnya Tak Kuat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular