
Internasional
Ini yang Bakal Terjadi di Pasar Jika Trump Lengser
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 September 2019 12:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terancam lengser dari kursi Presiden. Investor di AS, mengutip beberapa media, bahkan sudah mulai bertaruh apakah Trump akan dimakzulkan dan seperti apa dampaknya ke pasar.
Sebenarnya, upaya melengserkan presiden bukan hal baru di AS. Sebelumnya, William Jefferson Clinton atau Bill Clinton adalah Presiden AS yang juga coba digusur parlemen.
Ia menghadapi proses pemakzulan pada tahun 1999. Saat itu, skandalnya dengan Monica Lewinsky terangkat media.
Namun ia berhasil lolos dari pemakzulan setelah dibebaskan oleh Senat pada Februari 1999. Indeks S&P 500 sempat menguat 28% dari Januari 1998, ketika laporan pertama tentang perselingkuhan Clinton itu muncul.
Lalu bagaimana dengan Trump?
"Tentu, ada penurunan 20% pada satu titik, tapi itu karena Krisis Rusia dan jatuhnya Modal Jangka Panjang dan bukannya apa pun yang berkaitan dengan apa yang terjadi di Gedung Putih," jelas salah satu pendiri Bespoke, Paul Hickey.
Meski demikian hal berbeda diutarakan analis lainnya. Beberapa percaya, parlemen tidak mungkin melengserkan Trump karena terlalu berisiko.
"Senat hanya akan mengabaikannya (pemakzulan)," kata Jack Ablin, CIO di Cresset Wealth Advisors.
"Ini mungkin gangguan terburuk. Saya benar-benar tidak berpikir investor akan mengambil risiko impeachment dengan serius pada saat ini. Jika ada bukti kuat yang sangat kuat, itu masalah lain,".
Sementara analis J.P. Morgan mengatakan upaya impeachment berpotensi memberikan pasar gejolak yang cukup liar. Mengingat saat ini pasar sudah tertekan dengan berbagai masalah seperti perang dagang AS-China dan hubungan AS-Iran.
Belum lagi komentar dan perilaku Trump di bidang perdagangan. Naik turunnya isu pemakzulan juga bisa berpengaruh pada harga saham dan aset lain.
Salah satu bukti bisa dilihat saat memo percakapan Trump dirilis pada hari Rabu lalu. Saat itu, harga saham keluar dari posisi terendahnya, emas meninggalkan level tertinggi, dan imbal hasil (yields) obligasi naik.
Yield bergerak berlawanan dengan harga. Tetapi dalam satu jam, Trump membuat komentar bullish tentang membuat kesepakatan perdagangan dengan China, dan saham menguat tajam, imbal hasil obligasi naik dan emas jatuh.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury tenor 10-tahun turun pada Selasa dan Rabu. Namun kemudian naik pada Rabu dan berada di level 1,70%, hanya 2 basis poin di bawah level Senin.
"Kami menemukan pasar akan terus menjalani episode risiko ringan karena investor dan pedagang mencerna berita bahwa penyelidikan impeachment sedang berlangsung," kata Michael Schumacher, ahli strategis tarif dan direktur Wells Fargo.
Obligasi treasury AS tenor 10 tahun telah rally sangat sedikit, sejak akhir 24 September. Ketika kemungkinan impeachment muncul.
"Kami memperkirakan efek impeachment bagus untuk reli 5-10 bps lainnya, dalam 10 detik itu bisa terjadi," katanya. Tetapi jika Trump dinyatakan bebas, langkah itu bisa memberi hasil yang berbeda, katanya.
"Imbal hasil Treasury 10-tahun naik sekitar 50 bps dalam waktu kurang dari dua bulan sejak tanggal Clinton (diumumkan) bakal dimakzulkan hingga hari Senat membebaskannya,".
(sef/sef) Next Article Publik Dukung Trump Lengser dari Presiden AS? Ini Buktinya
Sebenarnya, upaya melengserkan presiden bukan hal baru di AS. Sebelumnya, William Jefferson Clinton atau Bill Clinton adalah Presiden AS yang juga coba digusur parlemen.
Ia menghadapi proses pemakzulan pada tahun 1999. Saat itu, skandalnya dengan Monica Lewinsky terangkat media.
Namun ia berhasil lolos dari pemakzulan setelah dibebaskan oleh Senat pada Februari 1999. Indeks S&P 500 sempat menguat 28% dari Januari 1998, ketika laporan pertama tentang perselingkuhan Clinton itu muncul.
Lalu bagaimana dengan Trump?
"Tentu, ada penurunan 20% pada satu titik, tapi itu karena Krisis Rusia dan jatuhnya Modal Jangka Panjang dan bukannya apa pun yang berkaitan dengan apa yang terjadi di Gedung Putih," jelas salah satu pendiri Bespoke, Paul Hickey.
Meski demikian hal berbeda diutarakan analis lainnya. Beberapa percaya, parlemen tidak mungkin melengserkan Trump karena terlalu berisiko.
"Senat hanya akan mengabaikannya (pemakzulan)," kata Jack Ablin, CIO di Cresset Wealth Advisors.
"Ini mungkin gangguan terburuk. Saya benar-benar tidak berpikir investor akan mengambil risiko impeachment dengan serius pada saat ini. Jika ada bukti kuat yang sangat kuat, itu masalah lain,".
Sementara analis J.P. Morgan mengatakan upaya impeachment berpotensi memberikan pasar gejolak yang cukup liar. Mengingat saat ini pasar sudah tertekan dengan berbagai masalah seperti perang dagang AS-China dan hubungan AS-Iran.
Belum lagi komentar dan perilaku Trump di bidang perdagangan. Naik turunnya isu pemakzulan juga bisa berpengaruh pada harga saham dan aset lain.
Salah satu bukti bisa dilihat saat memo percakapan Trump dirilis pada hari Rabu lalu. Saat itu, harga saham keluar dari posisi terendahnya, emas meninggalkan level tertinggi, dan imbal hasil (yields) obligasi naik.
Yield bergerak berlawanan dengan harga. Tetapi dalam satu jam, Trump membuat komentar bullish tentang membuat kesepakatan perdagangan dengan China, dan saham menguat tajam, imbal hasil obligasi naik dan emas jatuh.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury tenor 10-tahun turun pada Selasa dan Rabu. Namun kemudian naik pada Rabu dan berada di level 1,70%, hanya 2 basis poin di bawah level Senin.
"Kami menemukan pasar akan terus menjalani episode risiko ringan karena investor dan pedagang mencerna berita bahwa penyelidikan impeachment sedang berlangsung," kata Michael Schumacher, ahli strategis tarif dan direktur Wells Fargo.
Obligasi treasury AS tenor 10 tahun telah rally sangat sedikit, sejak akhir 24 September. Ketika kemungkinan impeachment muncul.
"Kami memperkirakan efek impeachment bagus untuk reli 5-10 bps lainnya, dalam 10 detik itu bisa terjadi," katanya. Tetapi jika Trump dinyatakan bebas, langkah itu bisa memberi hasil yang berbeda, katanya.
"Imbal hasil Treasury 10-tahun naik sekitar 50 bps dalam waktu kurang dari dua bulan sejak tanggal Clinton (diumumkan) bakal dimakzulkan hingga hari Senat membebaskannya,".
(sef/sef) Next Article Publik Dukung Trump Lengser dari Presiden AS? Ini Buktinya
Most Popular