
Anjlok 3,2% Karena Dijual Asing, Saham SMGR Masuk Downtrend

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) kembali terkoreksi cukup dalam seiring aksi jual investor asing yang cukup getol menjual saham holding BUMN semen tersebut.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga penutupan bursa sesi I, saham SMGR turun 400 poin atau 3,26% ke level Rp 11.850/saham. Investor asing melakukan penjualan bersih (Net Foreign Sell/NFS) mencapai Rp 23,2 miliar.
Dalam sepekan terakhir saham SMGR amblas 7,7%. Penurunan sahamnya tersebut juga diikuti oleh net sell asing senilai Rp 82 miliar.
Secara teknikal, saham SMGR sedang mengalami penurunan tren (downtrend) jangka pendek. Tren tersebut juga terlihat melalui indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang menunjukkan saham tersebut sedang bergerak turun.
Ada potensi harga saham SMGR masih akan turun menguji level support (batas bawah) pada harga Rp 11.500/saham pada pekan depan. Hal ini terkonfirmasi dari posisi harga sahamnya yang bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).
![]() |
Kapitalisasi pasar (market cap) SMGR memang cukup besar pada indeks sektor industri dasar dan kimia yakni sebesar Rp 72,5 triliun atau 10,7% dari bobot sektornya, sehingga wajar jika sektor tersebut hingga sesi I terkoreksi 0,79%.
Ada berbagai sentimen yang membuat pelaku pasar melego saham tersebut, di antaranya kelebihan pasokan produksi semen dan menurunnya penjualan properti secara nasional.
BCA Sekuritas dalam riset per 10 September 2019, menilai bahwa kelebihan pasokan semen kemungkinan besar akan bertahan lebih lama dari ekspektasi pelaku pasar.
Hal ini disebabkan produsen semen asal China yang menargetkan pengembangan bisnis jangka panjang di Indonesia, dengan alasan kondisi keuangan yang kokoh, teknologi yang lebih efisien, dan biaya modal yang rendah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article SMGR Proyeksikan Penjualan Akhir Tahun Naik Hingga 5%
