Dana Asing Mulai Kembali ke RI & Rekor Tertinggi di Obligasi

Irvin Avriano Arief & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 September 2019 06:30
Dana Asing Mengalir ke Obligasi & Cetak Rekor Tertinggi
Foto: Obligasi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sementara itu, di pasar obligasi aliran dana investor asing ke pasar surat utang negara (SUN) belum berhenti sehingga kembali mencetak rekor baru tertinggi sepanjang masa yang terjadi hampir beruntun selama sepekan terakhir.

Data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.026,62 triliun SBN, atau 38,79% dari total beredar Rp 2.646 triliun berdasarkan data per 24 September.

Angka kepemilikannya masih positif atau bertambah Rp 133,67 triliun dibanding posisi akhir Desember 2018 sebesar Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 330 miliar, sedangkan sejak awal bulan masih surplus 17,02 triliun.

Sejak awal bulan, harga obligasi rupiah pemerintah menguat meskipun tipis terutama didukung dari arus dana investor asing.

Kemarin, Kamis (26/9/2019) harga obligasi rupiah pemerintah bergerak beragam (mixed) dan mayoritas terkoreksi meskipun pasar keuangan justru positif hari ini seiring dengan positifnya pasar keuangan Asia dan semakin kondusifnya keamanan pasca demonstrasi RUU KUHP dan RUU KPK.

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain.

Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling melemah adalah FR0079 yang bertenor 20 tahun dengan kenaikan yield 1,2 basis poin (bps) menjadi 7,89%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. (hps/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular