
Walah, Harga CPO Amblas 5% dalam Seminggu!
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
26 September 2019 10:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali melanjutkan tren koreksi. Penyebabnya adalah risiko penurunan permintaan di sejumlah negara besar Asia.
Pada Kamis (26/9/2019), harga CPO di bursa Malaysia dibuka di RM 2.143/metrik ton. Turun 0,2% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Bahkan sejak 18 September, harga komoditas ini sudah amblas sekitar 5%.
Penurunan permintaan menjadi pemberat harga CPO. Hal ini tercermin oleh penurunan ekspor Malaysia yang lumayan drastis.
Menurut survei yang dilakukan oleh Societe Generale de Surveillance, ekspor produk minyak sawit Malaysia periode 1-25 September turun 20% dari periode yang sama bulan sebelumnya. Penurunan tersebut diakibatkan menurunnya ekspor produk minyak sawit ke China dan India.
Pada 1-25 Agustus, ekspor produk minyak sawit Malaysia ke China mencapai 276.205 ton. Ekspor tersebut turun pada periode yang sama di bulan ini ke 179.770 ton. Turun 96.435 ton atau minus 35%.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia ke India juga turun drastis bulan ini. Pada Agustus, ekspor ke India mencapai 402.870 ton. Sementara sepanjang 1-25 September, ekspor Malaysia ke India turun hampir setengahnya menjadi 240.980 ton.
Penurunan ekspor Malaysia ke India disebabkan oleh kenaikan tarif bea masuk sebesar 5% untuk berbagai produk turunan minyak sawit. Kini India memberlakukan besaran tarif impor yang sama antara Indonesia dan Malaysia. Produk olahan minyak sawit yang turun adalah jenis RBD palm olein dan RBD palm stearin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Sentimen Positif Mengiringi, Ada Harapan Harga CPO Naik Lagi
Pada Kamis (26/9/2019), harga CPO di bursa Malaysia dibuka di RM 2.143/metrik ton. Turun 0,2% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Bahkan sejak 18 September, harga komoditas ini sudah amblas sekitar 5%.
Menurut survei yang dilakukan oleh Societe Generale de Surveillance, ekspor produk minyak sawit Malaysia periode 1-25 September turun 20% dari periode yang sama bulan sebelumnya. Penurunan tersebut diakibatkan menurunnya ekspor produk minyak sawit ke China dan India.
Pada 1-25 Agustus, ekspor produk minyak sawit Malaysia ke China mencapai 276.205 ton. Ekspor tersebut turun pada periode yang sama di bulan ini ke 179.770 ton. Turun 96.435 ton atau minus 35%.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia ke India juga turun drastis bulan ini. Pada Agustus, ekspor ke India mencapai 402.870 ton. Sementara sepanjang 1-25 September, ekspor Malaysia ke India turun hampir setengahnya menjadi 240.980 ton.
Penurunan ekspor Malaysia ke India disebabkan oleh kenaikan tarif bea masuk sebesar 5% untuk berbagai produk turunan minyak sawit. Kini India memberlakukan besaran tarif impor yang sama antara Indonesia dan Malaysia. Produk olahan minyak sawit yang turun adalah jenis RBD palm olein dan RBD palm stearin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Sentimen Positif Mengiringi, Ada Harapan Harga CPO Naik Lagi
Most Popular