
AS-Jepang Teken Kesepakatan Dagang, kok Otomotif Tak Masuk?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menandatangani kesepakatan perdagangan terbatas pada Rabu kemarin (25/9/19). Kesepakatan ini akan memangkas tarif pada barang pertanian AS, peralatan mesin Jepang, dan produk-produk lainnya.
Trump mengatakan kesepakatan itu akan membuka pasar Jepang terhadap produk-produk Amerika senilai US$ 7 miliar setiap tahun. Itu juga akan mengurangi tarif Jepang untuk daging sapi, gandum, dan keju AS.
"Tarif Jepang sekarang akan secara signifikan lebih rendah atau dihilangkan seluruhnya untuk daging sapi, babi, gandum, keju, jagung, anggur, dan banyak lagi di AS," katanya dikutip Reuters.
Trump juga mengatakan bahwa fase pertama kesepakatan itu akan mencakup perdagangan digital senilai US$ 40 miliar antara AS sebagai ekonomi terbesar dunia dan Jepang sebagai ekonomi ketiga terbesar.
![]() |
Namun, setelah prosesi penandatanganan antara kedua pemimpin di sela-sela Majelis Umum PBB, Perwakilan Dagang AS (USTR) Robert Lighthizer mengatakan bahwa sektor otomotif yakni mobil tidak tercakup dalam kesepakatan tersebut. Padahal, sektor otomotif adalah sumber terbesar defisit perdagangan AS dengan Jepang, yang mencapai US$ 67 miliar.
Lighthizer menambahkan bahwa Jepang ingin berdiskusi lebih lanjut tentang masalah ini.
Dia juga mengatakan AS tidak berniat mengenakan Section 323, sebuah pasal yang membahas mengenai keamanan nasional, yang mengancam tarif pada mobil dan suku cadang Jepang.
Lebih lanjut, ia mengatakan kedua belah pihak akan bekerjasama dengan itikad baik, untuk memulai pembicaraan pada fase kedua dari perjanjian pada April mendatang.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi, yang telah merundingkan pakta tersebut dengan Lighthizer, mengatakan bahwa Jepang menerima jaminan bahwa tarif mobil tidak akan diterapkan.
"Selama perjanjian itu dilaksanakan dengan setia, Section 232 tidak akan diterapkan. Inilah yang dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Abe dengan Presiden Trump pada pertemuan puncak itu," kata Motegi kepada wartawan.
Pemerintah Jepang juga mengatakan pembicaraan lebih lanjut akan membahas penghapusan 2,5% tarif AS yang ada pada mobil Jepang dan tidak akan menghasilkan pengenaan kuota impor AS pada mobil Jepang.
![]() |
Lighthizer, selama masa tugas sebelumnya di USTR pada 1980-an, membantu menegosiasikan pembatasan ekspor sukarela pada mobil Jepang. Langkah ini telah menyebabkan peningkatan produksi untuk AS oleh produsen mobil Jepang. Tetapi Jepang hanya mengekspor sekitar 1,7 juta mobil per tahun ke Amerika Serikat, menyumbang sekitar 10% dari penjualan kendaraan AS.
United States Trade Representative (USTR) menyebut perjanjian yang ditandatangani oleh Trump dan Abe sebagai "pencapaian awal" dari negosiasi mereka tentang akses pasar untuk pertanian, barang industri dan perdagangan digital.
Lembaga itu juga mengatakan sekitar 90% makanan dan produk pertanian AS akan menerima akses bebas bea atau potongan tarif ke Jepang, tetapi gandum masih akan dikenakan kuota yang membatasi volume impor AS.
Meski begitu, kesepakatan itu dapat memberikan bantuan terbatas bagi petani AS, yang telah terpukul oleh tarif pembalasan China. Negara Tirai Bambu telah mengenakan tarif terhadap kedelai, daging babi, dan produk-produk AS lain dalam perang dagang mereka yang sudah berlangsung selama hampir dua tahun.
(tas/tas) Next Article Bursa Jepang Nantikan Hasil Pertemuan Trump-Abe
