
Analisis
Rupiah Bisa Melemah ke Rp 14.160/US$, Semua Gara-Gara Trump!
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 September 2019 12:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Rabu (25/9/19). Jika sampai akhir perdagangan nanti tidak bisa membalikkan keadaan, rupiah akan mencatat hat trick pelemahan.
Begitu perdagangan dibuka, rupiah melemah 0,04% ke level Rp 14.115/US$, dan terus melemah hingga 0,2% ke level Rp 14.138/US$. Pada pukul 12:00 WIB, rupiah berada di level Rp 14.135/US$.
Suasana dalam negeri yang kembali kondusif belum mampu mendongkrak kinerja rupiah, tekanan dari eksternal membuatnya tak berdaya. Presiden AS Donald Trump menjadi pemicu tekanan tersebut.
Berbicara di PBB, Trump menyalahkan Beijing atas ketegangan perdagangan yang terjadi sembari mengatakan "Saya tidak akan menerima kesepakatan buruk untuk rakyat Amerika". Pernyataan Trump tersebut membuat pelaku pasar memprediksi perundingan dagang AS-China dua pekan lagi akan kembali alot.
Berkaca dari sejarah, setiap kali kedua negara berunding untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak, hasil akhirnya hubungan AS-China malah semakin memanas. Jika Trump terlihat "menyerang China", House of Representative (DPR) AS "kini menyerang" presiden AS ke-45 tersebut.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengumumkan secara resmi akan memulai proses dan penyelidikan untuk memakzulkan Presiden AS ke-45 Donald Trump. Partai Demokrat AS menuduh Trump melakukan penyalahgunaan kekuasaan.
Hal terkait komunikasi yang dilakukan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Juli lalu. Trump dituduh menekan Ukraina untuk menggali informasi yang bisa merusak saingan politiknya Joe Biden, terkait putra Biden, Hunter.
"Tindakan Presiden Trump mengungkapkan fakta yang tidak terhormat dari pengkhianatan presiden atas sumpah jabatannya, pengkhianatan terhadap keamanan nasional, dan pengkhianatan integritas pemilu kita," kata Pelosi dalam pidatonya sebagaimana dilansir CNBC International.
"Karena itu, hari ini, saya mengumumkan Dewan Perwakilan Rakyat sedang bergerak maju dengan penyelidikan pemakzulan resmi. Saya mengarahkan keenam komite kami untuk melanjutkan penyelidikan mereka di bawah payung undang-undang pemakzulan" tegas Pelosi
Akibat rencana pemakzulan tersebut sentimen pelaku pasar menjadi memburuk, dan memilih untuk berinvestasi di aset-aset aman (safe haven), rupiah pun kena pahitnya.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Begitu perdagangan dibuka, rupiah melemah 0,04% ke level Rp 14.115/US$, dan terus melemah hingga 0,2% ke level Rp 14.138/US$. Pada pukul 12:00 WIB, rupiah berada di level Rp 14.135/US$.
Suasana dalam negeri yang kembali kondusif belum mampu mendongkrak kinerja rupiah, tekanan dari eksternal membuatnya tak berdaya. Presiden AS Donald Trump menjadi pemicu tekanan tersebut.
Berkaca dari sejarah, setiap kali kedua negara berunding untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak, hasil akhirnya hubungan AS-China malah semakin memanas. Jika Trump terlihat "menyerang China", House of Representative (DPR) AS "kini menyerang" presiden AS ke-45 tersebut.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengumumkan secara resmi akan memulai proses dan penyelidikan untuk memakzulkan Presiden AS ke-45 Donald Trump. Partai Demokrat AS menuduh Trump melakukan penyalahgunaan kekuasaan.
Hal terkait komunikasi yang dilakukan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Juli lalu. Trump dituduh menekan Ukraina untuk menggali informasi yang bisa merusak saingan politiknya Joe Biden, terkait putra Biden, Hunter.
"Tindakan Presiden Trump mengungkapkan fakta yang tidak terhormat dari pengkhianatan presiden atas sumpah jabatannya, pengkhianatan terhadap keamanan nasional, dan pengkhianatan integritas pemilu kita," kata Pelosi dalam pidatonya sebagaimana dilansir CNBC International.
"Karena itu, hari ini, saya mengumumkan Dewan Perwakilan Rakyat sedang bergerak maju dengan penyelidikan pemakzulan resmi. Saya mengarahkan keenam komite kami untuk melanjutkan penyelidikan mereka di bawah payung undang-undang pemakzulan" tegas Pelosi
Akibat rencana pemakzulan tersebut sentimen pelaku pasar menjadi memburuk, dan memilih untuk berinvestasi di aset-aset aman (safe haven), rupiah pun kena pahitnya.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Analisis Teknikal
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular