
Lautan Aksi Massa, Simak Berita Sepanjang Perdagangan Kemarin
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 September 2019 07:32

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Jerit tangis' pelaku pasar saham tanah air begitu terdengar pada hari ini, Selasa (24/9/2019), setidaknya di kawasan Asia.
Mengawali perdagangan Selasa (23/9/2019) dengan koreksi sebesar 0,28% ke level 6.188,77, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selaku indeks saham acuan di Indonesia terus memperlebar pelemahannya.
Hingga pasar ditutup, indeks acuan di Indonesia tersebut melemah 1,11% ke level 6.137,61. IHSG ditutup di bawah level psikologis 6.200 untuk kali pertama sejak 6 Agustus 2019. Pasar keuangan RI terombang-ambing usai gelombang aksi demonstrasi menolak disahkannya RUU KPK dan RUU KUHP dan sejumlah RUU lainnya yang dinilai menyulut kontroversi publik.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan hari ini, Rabu (24/9/2019).
1.Asing Sudah Kabur Rp 6 T, Demo Bikin Investor Ogah Masuk
Aksi demo yang dilakukan mahasiswa di sejumlah titik di Indonesia, termasuk di gedung parlemen yang berlangsung sejak Senin kemarin membuat langkah investor saham pada perdagangan Selasa ini (24/9/2019) surut.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah jatuh 1,26% ke 6.128,2 poin, artinya IHSG sudah melorot dari level 6.200.
Sepanjang perdagangan pagi ini, posisi terendah indeks ada pada level 6.121,35 poin. Investor asing bahkan sudah mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 528,17 miliar di semua pasar. Bahkan dalam sebulan terakhir, asing sudah kabur dari pasar saham Indonesia hingga Rp 6,90 triliun di semua pasar.
Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan aksi demo yang berlangsung saat ini menjadi sentimen utama pergerakan indeks. Sebab, aksi yang dilakukan ini dinilai mengangkat isu yang sensitif.
"Kita [IHSG] turun sendirian [di Asia]. Jadi menurut saya karena faktor demo yang berpotensi berkepanjangan," kata Suria kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/9/2019).
2.RUU Minerba Ditunda, Saham Emiten Tambang Berguguran
Saham-saham pertambangan kompak berjatuhan pada perdagangan sesi II, Selasa ini (24/9/2019) di tengah amblasnya harga batu bara global dan ditundanya pengesahan RUU Minerba saat Sidang Paripurna DPR.
Data perdagangan pukul 14.39 WIB mencatat, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi saham dengan koreksi terbesar yakni 5,84% di level harga Rp 1.290/saham.
Disusul berikutnya saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) tercatat mengalami koreksi dalam yakni 3,53% di level Rp 328/saham. Selanjutnya ada saham perusahaan batu bara BUMN yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang minus 3,33% di level Rp 2.320/saham.
Saham PT Bumi Resources Tak (BUMI) juga amblas 2,15% di posisi Rp 91/saham, begitu pula dengan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang minus 0,20% di level Rp 12.425/saham. Emiten lain yakni PT Harum Energy Tbk (HRUM) sahamnya juga turun 1,82% di level Rp 1.350/saham.
Saham dengan koreksi cukup dalam berikutnya dialami PT Indika Energy Tbk (INDY) yakni minus 2,90% di level Rp 1.340/saham, dan saham PT Petrosea Tbk (PTRO) amblas 2,87% di level Rp 1.355/saham.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>
Mengawali perdagangan Selasa (23/9/2019) dengan koreksi sebesar 0,28% ke level 6.188,77, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selaku indeks saham acuan di Indonesia terus memperlebar pelemahannya.
Hingga pasar ditutup, indeks acuan di Indonesia tersebut melemah 1,11% ke level 6.137,61. IHSG ditutup di bawah level psikologis 6.200 untuk kali pertama sejak 6 Agustus 2019. Pasar keuangan RI terombang-ambing usai gelombang aksi demonstrasi menolak disahkannya RUU KPK dan RUU KUHP dan sejumlah RUU lainnya yang dinilai menyulut kontroversi publik.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan hari ini, Rabu (24/9/2019).
1.Asing Sudah Kabur Rp 6 T, Demo Bikin Investor Ogah Masuk
Aksi demo yang dilakukan mahasiswa di sejumlah titik di Indonesia, termasuk di gedung parlemen yang berlangsung sejak Senin kemarin membuat langkah investor saham pada perdagangan Selasa ini (24/9/2019) surut.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah jatuh 1,26% ke 6.128,2 poin, artinya IHSG sudah melorot dari level 6.200.
Sepanjang perdagangan pagi ini, posisi terendah indeks ada pada level 6.121,35 poin. Investor asing bahkan sudah mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 528,17 miliar di semua pasar. Bahkan dalam sebulan terakhir, asing sudah kabur dari pasar saham Indonesia hingga Rp 6,90 triliun di semua pasar.
Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan aksi demo yang berlangsung saat ini menjadi sentimen utama pergerakan indeks. Sebab, aksi yang dilakukan ini dinilai mengangkat isu yang sensitif.
2.RUU Minerba Ditunda, Saham Emiten Tambang Berguguran
Saham-saham pertambangan kompak berjatuhan pada perdagangan sesi II, Selasa ini (24/9/2019) di tengah amblasnya harga batu bara global dan ditundanya pengesahan RUU Minerba saat Sidang Paripurna DPR.
Data perdagangan pukul 14.39 WIB mencatat, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi saham dengan koreksi terbesar yakni 5,84% di level harga Rp 1.290/saham.
Disusul berikutnya saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) tercatat mengalami koreksi dalam yakni 3,53% di level Rp 328/saham. Selanjutnya ada saham perusahaan batu bara BUMN yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang minus 3,33% di level Rp 2.320/saham.
Saham PT Bumi Resources Tak (BUMI) juga amblas 2,15% di posisi Rp 91/saham, begitu pula dengan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang minus 0,20% di level Rp 12.425/saham. Emiten lain yakni PT Harum Energy Tbk (HRUM) sahamnya juga turun 1,82% di level Rp 1.350/saham.
Saham dengan koreksi cukup dalam berikutnya dialami PT Indika Energy Tbk (INDY) yakni minus 2,90% di level Rp 1.340/saham, dan saham PT Petrosea Tbk (PTRO) amblas 2,87% di level Rp 1.355/saham.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>
Pages
Most Popular