Kala Pertemuan PBB Bikin Harga Batu Bara Anjlok

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
24 September 2019 11:21
Harga komoditas batu bara harus kembali terkapar.
Ilustrasi Batu Bara (REUTERS/Jason Lee)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara harus kembali terkapar. Sepertinya pertemuan PBB ada kaitannya dengan penurunan harga komoditas ini.

Kemarin, harga batu bara acuan ICE Newcastle ditutup di US$ 67,8/metrik ton. Turun cukup dalam, mencapai 1,6%. Harga batu bara terus turun sejak 16 September.



Harga batu bara harus kembali terkoreksi seiring dengan lemahnya permintaan dan tingginya. Selain itu pertemuan PBB yang digelar kemarin juga kembali menjadi sentimen yang kembali mengerek harga batu bara kembali turun.

PBB menggelar pertemuan dengan berbagai pemimpin dunia untuk membahas tentang isu perubahan iklim. Dalam pertemuan yang bertajuk UN Climate Action Summit tersebut, Sekjen PBB menyampaikan bahwa harus ada komitmen yang benar-benar konkret untuk mengatasi masalah perubahan iklim.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kanselir Jerman Angella Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan masih banyak tokoh-tokoh politik lain. Salah satu yang menarik dalam pertemuan tersebut adalah seorang aktivis iklim dari Swedia Gretha Thurnberg yang turut menyampaikan pidato yang emosional.

Gretha, dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa masa depan generasinya telah dirampas akibat adanya perubahan iklim. Gretha juga menyampaikan jika tidak ditanggapi dengan serius maka dirinya tidak akan pernah memaafkan kesalahan generasi terdahulu yang telah menyebabkan masa depan terancam.

Pada dasarnya pertemuan tersebut diselenggarakan untuk kembali menekankan pada Perjanjian Paris 2015. Perjanjian tersebut telah diratifikasi oleh 55 negara yang mewakili 55% emisi gas rumah kaca.

UN Climate Action Summit kemarin juga dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bahkan tidak diharapkan untuk hadir. PBB hanya memberikan kesempatan bicara kepada negara-negara yang punya tekad dan komitmen kuat dalam merespon isu perubahan iklim saja. Sementara itu negara seperti AS, Jepang, Korea Selatan, dan Afrika Selatan yang masih berniat untuk membangun pembangkit listrik dengan bahan bakar batu bara tidak diberikan kesempatan untuk berpidato. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/aji) Next Article Sudah Dua Pekan Tertekan, Harga Batu Bara Mulai Rebound

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular