
Tekanan Global Mereda, Waspada Pelemahan IHSG Lanjutan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Senin (23/9/2019) kembali mengalami pelemahan dengan ditutup turun 25 poin atau 0,41% pada level 6.206. Dengan demikian IHSG telah melemah dalam tiga hari perdagangan terakhir.
Untuk perdagangan hari ini Selasa (24/9/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan berfluktuatif cenderung melemah terbatas. Rentang level pergerakannya diperkirakan berada pada level 6.150 hingga 6.250.
Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama akhir pekan lalu ditutup bervariatif. Indeks S&P 500 negatif 0,01%, sedangkan Nasdaq Composite koreksi 0,06%, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,06%.
Bursa AS bisa dikatakan stagnan, kenaikan yang terjadi pada saham Apple diimbangi oleh data ekonomi yang bervariataif yang membuat menambah kehati-hatian investor di tengah perang dagang AS-China yang berkepanjangan.
Apple Inc dengan kodenya AAPL.O naik 0,5% setelah regulator perdagangan AS menyetujui atas 10 dari 15 permintaan pembebasan tarif oleh pembuat iPhone tersebut. Micron Technology Inc MU.O, yang memasok komponen ke Apple juga terkena sentimen positif dengan kenaikan sekitar 0,9%.
Sedangkan dari perang dagang AS-China, batalnya kunjungan deputi China ke pertanian di Montana ternyata memang diminta oleh AS. Bukan karena hasil perundingan dagang yang buruk seperti dikhawatirkan para pelaku pasar.
Hal tersebut juga dikuatkan oleh Menteri Perdagangan China yang mengatakan pada pekan lalu diskusi AS dan China mengenai ekonomi dan dagang berlangsung "konstruktif", dan kedua negara sepakat untuk tetap mempertahankan hubungan, sebagaimana dilansir CNBC International.
Tetapi kabar baik tersebut belum mampu mengangkat pasar dikarenakan rilis data indeks pembelian para manajer perusahaan (Purchasing Managers Index/PMI) yang kurang baik, yang mana sektor jasa AS untuk pertama kalinya turun dalam sembilan setengah tahun untuk periode September. Angka PMI yang dikeluarkan IHS Markit menunjukkan 50,9, atau di bawah ekspektasi analis yang memprediksi berada di angka 51,3.
Dari dalam negeri, investor asing masih melepas kepemilikan sahamnya di bursa, asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 289 miliar di pasar reguler kemarin. Selin itu, CNN Indonesia melaporkan bahwa pagar gedung DPR dijebol mahasiswa dalam demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR Jakarta semalam.
Seperti diketahui, aksi mahasiswa makin massif meminta Presiden Joko Widodo dan DPR menunda sejumlah rancangan undang-undang yang dinilai berpolemik.
Secara teknikal, IHSG sedang dalam tekanan karena bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari hari perdagngan terakhir (moving average/MA5). Pola tiga awan hitam (three black crows) yang menandakan potensi penurunan lanjutan.
Hal ini diperkuat dengan indikator teknikal Moving Average Convergence/Divergence (MACD) yang bergerak di wilayah negatif dan membentuk pola death cross yang menandakan kecenderungan bergerak turun.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!