
Terungkap! Ini Potensi Tersembunyi dari Bank BJB
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 September 2019 16:04

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (BJBR) memiliki potensi untuk mendongkrak kinerja perusahaan agar bisa naik kelas menjadi bank Buku Empat.
Direktur Utama BJB, Yuddy Renaldi mengatakan melalui rencana anorganik perusahaan akan ada beberapa upaya yang dilakukan, seperti akuisisi. Meskipun, lanjutnya, rencana tersebut masih dalam kajian internal perusahaan.
"Kami akan dorong sampai akhir 2019 yang akan kita lakukan ada beberapa yang berkaitan dengan bisnis bank, financial sector. Asuransi, ada aset manajemen. Semoga kajian tak terlalu lama, sehingga bisa masuk ke anorganik," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (23/9/2019).
Terkait dana, dirinya mengaku belum ada gambaran pasti dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) karena masih dipikirkan untuk detailnya. Namun dia berharap, semuanya menjadi jelas tahun depan dan akan disiapkan anggaran secara pasti berapa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Terkait rencana tersebut akan ada beberapa akuisisi yang dilakukan. Aksi korporasi tersebut sesuai dengan mandatori pemegang saham. Tentunya, akuisisi yang dilakukan harus yang berhubungan dengan bisnis perbankan.
"Beberapa hal yang sudah dibicarakan antara lain untuk asuransi, aset manajemen, sekuritas. Support Bank BJB sebagai holding atau induk kami ingin transaksi bisa jadi BJB Group secara keseluruhan," ujarnya.
Adapun aksi korporasi lainnya adalah penerbitan obligasi yang saat ini masih dalam proses. Penerbitan obligasi ini diakui menjadi salah satu jalan bagi perusahaan untuk bisa menambah dana segar dalam rangka rencana ke depan.
"Banyak hal sampai dengan upaya memikirkan right issue, menjadi bagian dari pemikiran. Tapi kembali kebutuhan financial, dana, modal, menjadi bagian yang harus dikaji sebaik-baiknya," tegasnya.
Sebagai Bank BUKU 3, Bank BJB memang harus melakukan serangkaian rencana agar bisa memenuhi syarat untuk menjadi Bank BUKU 4. Saat ini, total modal Bank BJB ada di kisaran Rp 10 triliun.
"Untuk menjadi bank BUKU 4 setoran modal Rp 30 triliun, ada gap," katanya.
Sehingga ada beberapa hal yang saat ini harus melalui persiapan yang matang untuk merealisasikan rencana tersebut, melalui cara anorganik. Sampai akhir tahun ini, perusahaan akan fokus untuk menambah modal dengan berbagai cara.
"Berbagai hal sudah antisipasi, bisnis as usual, kami akan mencapai keinginan dari pemegang saham. Bank BJB harus naik kelas menjadi salah satu bisnis dan secara permodalan, sangat berharap kami masuk BUKU 4," tandasnya.
(dob/dob) Next Article IHSG Merah Membara & Asing Kabur, Saham Bank BJB Tetap Naik
Direktur Utama BJB, Yuddy Renaldi mengatakan melalui rencana anorganik perusahaan akan ada beberapa upaya yang dilakukan, seperti akuisisi. Meskipun, lanjutnya, rencana tersebut masih dalam kajian internal perusahaan.
"Kami akan dorong sampai akhir 2019 yang akan kita lakukan ada beberapa yang berkaitan dengan bisnis bank, financial sector. Asuransi, ada aset manajemen. Semoga kajian tak terlalu lama, sehingga bisa masuk ke anorganik," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (23/9/2019).
Terkait dana, dirinya mengaku belum ada gambaran pasti dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) karena masih dipikirkan untuk detailnya. Namun dia berharap, semuanya menjadi jelas tahun depan dan akan disiapkan anggaran secara pasti berapa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Terkait rencana tersebut akan ada beberapa akuisisi yang dilakukan. Aksi korporasi tersebut sesuai dengan mandatori pemegang saham. Tentunya, akuisisi yang dilakukan harus yang berhubungan dengan bisnis perbankan.
"Beberapa hal yang sudah dibicarakan antara lain untuk asuransi, aset manajemen, sekuritas. Support Bank BJB sebagai holding atau induk kami ingin transaksi bisa jadi BJB Group secara keseluruhan," ujarnya.
Adapun aksi korporasi lainnya adalah penerbitan obligasi yang saat ini masih dalam proses. Penerbitan obligasi ini diakui menjadi salah satu jalan bagi perusahaan untuk bisa menambah dana segar dalam rangka rencana ke depan.
"Banyak hal sampai dengan upaya memikirkan right issue, menjadi bagian dari pemikiran. Tapi kembali kebutuhan financial, dana, modal, menjadi bagian yang harus dikaji sebaik-baiknya," tegasnya.
Sebagai Bank BUKU 3, Bank BJB memang harus melakukan serangkaian rencana agar bisa memenuhi syarat untuk menjadi Bank BUKU 4. Saat ini, total modal Bank BJB ada di kisaran Rp 10 triliun.
"Untuk menjadi bank BUKU 4 setoran modal Rp 30 triliun, ada gap," katanya.
Sehingga ada beberapa hal yang saat ini harus melalui persiapan yang matang untuk merealisasikan rencana tersebut, melalui cara anorganik. Sampai akhir tahun ini, perusahaan akan fokus untuk menambah modal dengan berbagai cara.
"Berbagai hal sudah antisipasi, bisnis as usual, kami akan mencapai keinginan dari pemegang saham. Bank BJB harus naik kelas menjadi salah satu bisnis dan secara permodalan, sangat berharap kami masuk BUKU 4," tandasnya.
(dob/dob) Next Article IHSG Merah Membara & Asing Kabur, Saham Bank BJB Tetap Naik
Most Popular