
Incar Kenaikan Fee Based Income, Ini Strategi BJB di Digital
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 September 2019 12:49

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (BJBR) menggandeng beberapa perusahaan fintech untuk meningkatkan digitaliasi perbankan.
"Kerjasama sudah dilakukan dengan fintech yang ada. Tokopedia, Go-Jek, dan dengan beberapa fintech yang udah dikenal oleh masyarakat," kata Direktur Utama BJB, Yuddy Renaldi kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Dia berharap upaya digitalisasi yang dilakukan bisa meningkatkan rasio dana murah atau current account saving account (CASA). Sebab menurutnya, komponen digitalisasi akan meningkatkan CASA Ratio terutama DPK, Tabungan hingga giro.
Guna mengembangkan sistem IT yang semakin mutakhir, Bank BJB menyiapkan Capex atau belanja modal sebesar Rp 800 miliar yang akan digunakan untuk tahun 2019 hingga 2022. Ini memang dilakukan sebab Bank BJB menargetkan bisa menjadi bank yang full digital.
"Memerlukan capex cukup baik agar bisa mengejar ketertinggalan," tegasnya.
Saat ini, porsi transaksi digital memang masih terbilang kecil yaitu baru mencapai 30 persen. Namun untuk ke depannya, dengan perpindahan dari sistem manual ke digital bisa meningkatkan cakupan transaksi digital yang semakin tinggi. Salah satunya melalui aplikasi BJB Digi yang targetnya akan segera diluncurkan.
"Memang belum signifikan, belum fully. Perangkat sedang disiapkan. Triwulan 3-4, semester 2-2019 akan launching secara full. Akan booster digitalisasi di BJB melalui BJB Digi, sekarang sedang dalam proses persetujuan. Aplikasi BJB Digi ini akan menjadi perangkat yang akan meningkatkan casa ratio dari digitalisasi," terangnya.
Sebelumnya, Bank BJB telah meluncurkan sistem pembayaran berbasis QR code pada akhir bulan ini, dengan wilayah pertama di Braga Bandung. QR code BJB telah sesuai dengan QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang baru saja diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 17 Agustus lalu. QRIS diluncurkan BI untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.
QR code tersebut akan terkoneksi dengan BJB Digi, aplikasi mobile banking dari BJB. Yuddy mengatakan bahwa QR code merupakan salah satu strategi perseroan masuk ke lebih dalam ke layanan digital. Selain itu BJB juga akan meluncurkan produk pembukaan rekening secara online.
"Kami berharap digitalisasi ini bisa meningkatkan rasio dana murah (casa ratio) dari saat ini sekitar 45% menjadi 52%," tutupnya.
(dob/dob) Next Article Terungkap! Ini Potensi Tersembunyi dari Bank BJB
"Kerjasama sudah dilakukan dengan fintech yang ada. Tokopedia, Go-Jek, dan dengan beberapa fintech yang udah dikenal oleh masyarakat," kata Direktur Utama BJB, Yuddy Renaldi kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Dia berharap upaya digitalisasi yang dilakukan bisa meningkatkan rasio dana murah atau current account saving account (CASA). Sebab menurutnya, komponen digitalisasi akan meningkatkan CASA Ratio terutama DPK, Tabungan hingga giro.
Guna mengembangkan sistem IT yang semakin mutakhir, Bank BJB menyiapkan Capex atau belanja modal sebesar Rp 800 miliar yang akan digunakan untuk tahun 2019 hingga 2022. Ini memang dilakukan sebab Bank BJB menargetkan bisa menjadi bank yang full digital.
"Memerlukan capex cukup baik agar bisa mengejar ketertinggalan," tegasnya.
Saat ini, porsi transaksi digital memang masih terbilang kecil yaitu baru mencapai 30 persen. Namun untuk ke depannya, dengan perpindahan dari sistem manual ke digital bisa meningkatkan cakupan transaksi digital yang semakin tinggi. Salah satunya melalui aplikasi BJB Digi yang targetnya akan segera diluncurkan.
"Memang belum signifikan, belum fully. Perangkat sedang disiapkan. Triwulan 3-4, semester 2-2019 akan launching secara full. Akan booster digitalisasi di BJB melalui BJB Digi, sekarang sedang dalam proses persetujuan. Aplikasi BJB Digi ini akan menjadi perangkat yang akan meningkatkan casa ratio dari digitalisasi," terangnya.
Sebelumnya, Bank BJB telah meluncurkan sistem pembayaran berbasis QR code pada akhir bulan ini, dengan wilayah pertama di Braga Bandung. QR code BJB telah sesuai dengan QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang baru saja diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 17 Agustus lalu. QRIS diluncurkan BI untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.
QR code tersebut akan terkoneksi dengan BJB Digi, aplikasi mobile banking dari BJB. Yuddy mengatakan bahwa QR code merupakan salah satu strategi perseroan masuk ke lebih dalam ke layanan digital. Selain itu BJB juga akan meluncurkan produk pembukaan rekening secara online.
"Kami berharap digitalisasi ini bisa meningkatkan rasio dana murah (casa ratio) dari saat ini sekitar 45% menjadi 52%," tutupnya.
(dob/dob) Next Article Terungkap! Ini Potensi Tersembunyi dari Bank BJB
Most Popular