Masih Pagi, Harga Minyak Sudah Naik 1% Lebih

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
23 September 2019 10:03
Penguatan harga minyak masih diliputi oleh penurunan pasokan minyak Arab Saudi akibat serangan drone di kilang minyak Khurais.
Ilustrasi Pengeboran Minyak Lepas Pantai (REUTERS/Andy Buchanan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah acuan Brent dan Light Sweet (WTI) pagi ini bergerak menguat. Penguatan harga minyak masih diliputi oleh penurunan pasokan minyak Arab Saudi akibat serangan drone di kilang minyak Khurais.

Masih diliputi sentimen serangan drone pada ladang dan fasilitas kilang minyak mentah Saudi Aramco, harga minyak mentah Brent dan Light Sweet pada Senin (23/9/2019) pukul 09:58 WIB melonjak masing-masing 1,18% dan 1,19%. Harga minyak brent menyentuh US$ 65,04/bbl sementara light sweet mencapai US$ 58,78/bbl.



Sejak serangan terhadap fasilitas kilang Saudi Aramco pada 14 September lalu, produksi minyak Arab Saudi harus rela terpangkas hingga 5,7 juta barel per hari. Jumlah tersebut setara dengan lebih dari separuh produksi minyak Arab Saudi dan 5% produksi minyak global.

Akibatnya, dalam beberapa minggu ke depan pasokan minyak berkurang 5,7 juta barel/hari. Hal tersebut sudah cukup membuat harga minyak mentah kembali meroket mengakhiri tren kelesuannya dalam beberapa bulan terakhir. 

Arab Saudi meyakinkan bahwa pasokan minyak tidak akan berkurang signifikan meski kilang minyak Saudi Aramco hancur akibat serangan minggu lalu. Pangeran Abdulaziz bin Salman, Menteri Energi Arab Saudi, menegaskan pemerintah akan mengeluarkan stok untuk menjaga pasokan di pasar.

Hingga saat ini cadangan minyak milik Negeri Gurun Pasir tersebut mencapai 193,4 juta barel. Jumlah tersebut dirasa cukup untuk menstabilkan harga sembari menunggu produksi kembali normal.

Walaupun Arab Saudi meyakinkan bahwa dalam beberapa minggu ke depan produksi minyak mulai kembali normal, kekhawatiran mencuat mengingat Arab Saudi juga sedang mencari middle distillate untuk dibeli di pasar spot. Padahal para trader minyak mentah juga sedang mencari jenis minyak yang sama di pasar spot melalui tender. Perlu diketahui bahwa jenis middle distillate ini merupakan bentuk minyak olahan seperti bahan bakar mesin jet.

Ke depannya, sepertinya harga si emas hitam masih akan bergerak fluktuatif dan cenderung naik sembari menunggu kembali normalnya unit produksi/kilang minyak di Arab Saudi. Belum lagi ada ancaman Perang Teluk Jilid III.



TIM RISET CNBC INDONESIA


(Tirta Citradi/aji) Next Article Kemarin Naik 1%, Hari Ini Harga Minyak Terkoreksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular