
Duh! Utang BUMN Menggunung dalam 5 Tahun, Naik 10 Kali
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
21 September 2019 15:36

Sementara itu, meskipun pertumbuhan utang WSKT paling tinggi, namun nilai utang terbesar dibukukan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan nilai mencapai Rp 4.214,1 triliun. Kemudian disusul oleh GIAA dengan perolehan Rp 3.568,2 triliun dan KRAS sebesar Rp 2.572,1 triliun.
Sementara itu, Adhi Karya tercatat saat ini memiliki DER sebesar 137,5%. Namun, manajemen ADHI menyebut nilai tersebut masih dalam batas yang cukup aman untuk membiayai project-project perseroan ke depan.
"Itu angka yang cukup aman," kata Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto, kepada CNBC Indonesia, Selasa (17/9/2019).
DER mengalami peningkatan karena Adhi Karya banyak mengerjakan proyek dengan skema turn key, artinya pembayaran baru bisa dilakukan setelah proyek rampung. Dengan demikian, masalah cashflow negatif yang menjadi tantangan perseroan dapat mulai teratasi.
"Beberapa proyek turn key ini ada penyelesaian, ini akan memperbaiki cashflow," ungkapnya.
Sementara itu, rasio utang terhadap modal (DER) Waskita Karya, menurut catatan Moody's yang sangat tinggi mencapai 359,1%.
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan, mengakui, DER perseroan meningkat sejalan dengan masifnya pemerintah membangun proyek-proyek infrastruktur. Meningkatnya utang perseroan juga berimbas kian besarnya beban bunga yang harus ditanggung perseroan.
Namun, dia meyakini, pada tahun ini, rasio DER akan diturunkan ke level 2,2 kali. "Target kita debt to equity ratio kalau sekarang 2,7 kali, akhir tahun 2,2 kali," kata Haris, saat paparan publik di Bursa Efek Indonesia, belum lama ini. (hps/hps)
Sementara itu, Adhi Karya tercatat saat ini memiliki DER sebesar 137,5%. Namun, manajemen ADHI menyebut nilai tersebut masih dalam batas yang cukup aman untuk membiayai project-project perseroan ke depan.
"Itu angka yang cukup aman," kata Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto, kepada CNBC Indonesia, Selasa (17/9/2019).
"Beberapa proyek turn key ini ada penyelesaian, ini akan memperbaiki cashflow," ungkapnya.
Sementara itu, rasio utang terhadap modal (DER) Waskita Karya, menurut catatan Moody's yang sangat tinggi mencapai 359,1%.
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan, mengakui, DER perseroan meningkat sejalan dengan masifnya pemerintah membangun proyek-proyek infrastruktur. Meningkatnya utang perseroan juga berimbas kian besarnya beban bunga yang harus ditanggung perseroan.
Namun, dia meyakini, pada tahun ini, rasio DER akan diturunkan ke level 2,2 kali. "Target kita debt to equity ratio kalau sekarang 2,7 kali, akhir tahun 2,2 kali," kata Haris, saat paparan publik di Bursa Efek Indonesia, belum lama ini. (hps/hps)
Pages
Most Popular