
Analisis
Investor Nilai The Fed Tak Jelas, Harga Emas Jadi Bingung
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 September 2019 15:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis (19/9/19) setelah mencatat pelemahan pada perdagangan Rabu. Pengumuman suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) menjadi penggerak utama harga emas.
Saat mengumumkan kebijakan moneter dini hari tadi, The Fed memutuskan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2%. Ini merupakan kali kedua bank sentral pimpinan Jerome Powell ini memangkas suku bunga di 2019.
Namun, arah kebijakan moneter yang belum jelas membuat harga emas "galau" antara naik atau turun.
Pelambatan ekonomi global yang mempengaruhi outlook perekonomian Paman Sam, serta inflasi yang masih lemah menjadi alasan The Fed memangkas suku bunga.
Di sisi lain, The Fed kini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 2,2%, lebih tinggi dibandingkan proyeksi yang diberikan pada Juni lalu sebesar 2,1%, meski untuk proyeksi jangka panjang masih tetap 1,9%. Proyeksi inflasi masih tetap sebesar 1,9% di tahun ini, dan 2,5% untuk jangka panjang.
Tidak hanya itu, meski The Fed memangkas suku bunga, tetapi tidak semua anggota Federal Open Market Committee (FOMC) yang mendapat jatah voting suku bunga memilih pemangkasan 25 bps.
Dua anggota FOMC tidak setuju The Fed memangkas suku bunga, satu lainnya meminta suku bunga dipangkas 50 bps.
Bahkan untuk arah kebijakan selanjutnya di sisa tahun ini juga menunjukkan perbedaan pendapat dari semua anggota FOMC termasuk yang bukan anggota voting. Berdasarkan Fed dot plot Lima anggota ingin suku bunga tetap seperti sebelum dipangkas (2-2,25%). Lima anggota lainnya ingin mempertahankan di level saat ini (1,75-2%), dan tujuh anggota ingin memangkas lagi sebesar 25 bps menjadi 1,5-1,75%.
Akibat perbedaan perdapat tersebut, pelaku pasar melihat probabilitas suku bunga kembali dipangkas di sisa tahun ini masih belum terlalu besar. The Fed masih akan mengadakan dua kali rapat kebijakan moneter, di bulan Oktober dan Desember. Data dari piranti FedWatch milik CME Group menunjukkan probabilitas suku bunga di pangkas 25 bps di bulan Oktober 44,9%, sementara suku bunga di tahan di level saat ini sebesar 55,1%.
Sementara di bulan Desember, probabilitas suku bunga dipangkas 25 bps menjadi 1,5-1,75% sebesar 46,9% menjadi yang tertinggi, tapi tidak terlalu jauh dibandingkan probabilitas suku bunga tetap 1,75-2% sebesar 42,1%.
Data dari FedWatch tersebut menunjukkan pelaku pasar masih belum yakin apakah The Fed akan kembali memangkas suku bunga atau tidak di bulan Desember, dampaknya arah pergerakan emas masih belum jelas.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Saat mengumumkan kebijakan moneter dini hari tadi, The Fed memutuskan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2%. Ini merupakan kali kedua bank sentral pimpinan Jerome Powell ini memangkas suku bunga di 2019.
Namun, arah kebijakan moneter yang belum jelas membuat harga emas "galau" antara naik atau turun.
Di sisi lain, The Fed kini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 2,2%, lebih tinggi dibandingkan proyeksi yang diberikan pada Juni lalu sebesar 2,1%, meski untuk proyeksi jangka panjang masih tetap 1,9%. Proyeksi inflasi masih tetap sebesar 1,9% di tahun ini, dan 2,5% untuk jangka panjang.
Tidak hanya itu, meski The Fed memangkas suku bunga, tetapi tidak semua anggota Federal Open Market Committee (FOMC) yang mendapat jatah voting suku bunga memilih pemangkasan 25 bps.
Dua anggota FOMC tidak setuju The Fed memangkas suku bunga, satu lainnya meminta suku bunga dipangkas 50 bps.
Bahkan untuk arah kebijakan selanjutnya di sisa tahun ini juga menunjukkan perbedaan pendapat dari semua anggota FOMC termasuk yang bukan anggota voting. Berdasarkan Fed dot plot Lima anggota ingin suku bunga tetap seperti sebelum dipangkas (2-2,25%). Lima anggota lainnya ingin mempertahankan di level saat ini (1,75-2%), dan tujuh anggota ingin memangkas lagi sebesar 25 bps menjadi 1,5-1,75%.
![]() Sumber: investing.com |
Akibat perbedaan perdapat tersebut, pelaku pasar melihat probabilitas suku bunga kembali dipangkas di sisa tahun ini masih belum terlalu besar. The Fed masih akan mengadakan dua kali rapat kebijakan moneter, di bulan Oktober dan Desember. Data dari piranti FedWatch milik CME Group menunjukkan probabilitas suku bunga di pangkas 25 bps di bulan Oktober 44,9%, sementara suku bunga di tahan di level saat ini sebesar 55,1%.
Sementara di bulan Desember, probabilitas suku bunga dipangkas 25 bps menjadi 1,5-1,75% sebesar 46,9% menjadi yang tertinggi, tapi tidak terlalu jauh dibandingkan probabilitas suku bunga tetap 1,75-2% sebesar 42,1%.
Data dari FedWatch tersebut menunjukkan pelaku pasar masih belum yakin apakah The Fed akan kembali memangkas suku bunga atau tidak di bulan Desember, dampaknya arah pergerakan emas masih belum jelas.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Analisis Teknikal
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular