
Jika Bunga Acuan AS Turun, Harga Emas Bisa US$ 1.521/Troy Ons

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed akan menjadi penentu pergerakan harga emas berikutnya. Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed akan mengumumkan suku bunga acuan.
Keputusan Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega menentukan harga emas dari jalur dolar AS. Ingat, emas adalah komoditas yang dibanderol dalam greenback. Saat dolar AS melemah, maka harga emas menjadi murah buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan akan terdongrak sehingga harga emas terangkat.
Sebaliknya, saat dolar AS menguat maka emas menjadi mahal. Akibatnya permintaan emas turun dan harga ikut menyusut.
Semakin dekat ke pengumuman suku bunga acuan, pelaku pasar kian galau. Sebab, terbuka kemungkinan The Fed tidak menurunkan suku bunga acuan seperti yang diperkirakan.
Awalnya investor begitu yakin The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2%. Probabilitasnya mencapai 92,3%, berdasarkan CME Fedwatch.
Namun itu kondisi seminggu lalu. Hari ini peluang penurunan Federal Funds Rate ke 1,75-2% tinggal 54,2%.
Jika The Fed benar-benar menahan suku bunga acuan di 2-2,25%, maka dolar AS akan mendapat angin. Sebab, berinvestasi di mata uang Negeri Paman Sam menjadi tidak rugi-rugi amat. Apabila dolar AS perkasa, maka emas bakal nelangsa.
Namun jika Federal Funds Rate turun 25 bps, maka dolar AS akan kehilangan pijakan. Depresiasi dolar AS membuka ruang bagi emas untuk mencetak kenaikan harga.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
