
Internasional
Moody's Turunkan Peringkat Hong Kong dari Stabil ke Negatif
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
17 September 2019 16:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Moody's Investors Service Inc. merevisi rating kredit Hong Kong dari outlook stabil menjadi negatif dan menetapkan peringkat kredit jangka panjang Hong Kong pada Aa2. Ini dilakukan seiring meningkatnya risiko demonstrasi yang mencederai citra kota tersebut sebagai pusat perdagangan dan keuangan.
"Sementara hasil dari kebuntuan tetap sangat tidak pasti, semakin lama berlangsung, semakin besar risiko yang memicu respon dari pihak berwenang, yang akan menunjukkan pengetatan dalam hubungan kelembagaan ke China, dan menandakan berkurangnya prediksi dari lembaga pemerintahan dan peradilan milik pemerintah Hong Kong," kata Moody's dalam sebuah pernyataan.
Lembaga tersebut mengatakan demonstrasi yang sedang berlangsung dapat merugikan pemerintah dan efektivitas kebijakan lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Demonstrasi juga merusak fundamental kredit Hong Kong.
Meskipun demikian, negara ini masih memiliki penyangga yang kuat. Karena minimnya utang, fiskal yang besar dan cadangan devisa yang kuat.
Sebelumnya, Hong Kong diguncang oleh kerusuhan sejak Juni. Beberapa kali demonstrasi berakhir dengan kekerasan antara polisi, pengunjuk rasa dan kelompok pro-China. Demonstrasi mempengaruhi transportasi dan bisnis, membebani ekonomi dan menyebabkan penurunan jumlah pengunjung.
Sementara itu, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyayangkan langkah Moody's. "Kami tidak setuju dengan keputusan Moody untuk menurunkan peringkat Hong Kong," kata Lam.
Ia mengatakan sistem nilai tukar berfungsi dengan baik, bank memiliki modal besar, manajemen likuiditas baik, dan tidak ada aliran dana keluar dengan signifikan. "Setoran dolar Hong Kong dan AS tetap stabil," tegasnya lagi.
Awal September ini, Fitch Ratings Inc. menurunkan peringkat Hong Kong sebagai penerbit utang mata uang asing jangka panjang untuk pertama kalinya sejak 1995. Fitch mengatakan, gejolak politik menimbulkan keraguan tentang pemerintahannya.
(sef/sef) Next Article Gelombang Demo Bikin Moody's Downgrade Hong Kong jadi Aa3
"Sementara hasil dari kebuntuan tetap sangat tidak pasti, semakin lama berlangsung, semakin besar risiko yang memicu respon dari pihak berwenang, yang akan menunjukkan pengetatan dalam hubungan kelembagaan ke China, dan menandakan berkurangnya prediksi dari lembaga pemerintahan dan peradilan milik pemerintah Hong Kong," kata Moody's dalam sebuah pernyataan.
Lembaga tersebut mengatakan demonstrasi yang sedang berlangsung dapat merugikan pemerintah dan efektivitas kebijakan lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Demonstrasi juga merusak fundamental kredit Hong Kong.
Meskipun demikian, negara ini masih memiliki penyangga yang kuat. Karena minimnya utang, fiskal yang besar dan cadangan devisa yang kuat.
Sebelumnya, Hong Kong diguncang oleh kerusuhan sejak Juni. Beberapa kali demonstrasi berakhir dengan kekerasan antara polisi, pengunjuk rasa dan kelompok pro-China. Demonstrasi mempengaruhi transportasi dan bisnis, membebani ekonomi dan menyebabkan penurunan jumlah pengunjung.
Sementara itu, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyayangkan langkah Moody's. "Kami tidak setuju dengan keputusan Moody untuk menurunkan peringkat Hong Kong," kata Lam.
Ia mengatakan sistem nilai tukar berfungsi dengan baik, bank memiliki modal besar, manajemen likuiditas baik, dan tidak ada aliran dana keluar dengan signifikan. "Setoran dolar Hong Kong dan AS tetap stabil," tegasnya lagi.
Awal September ini, Fitch Ratings Inc. menurunkan peringkat Hong Kong sebagai penerbit utang mata uang asing jangka panjang untuk pertama kalinya sejak 1995. Fitch mengatakan, gejolak politik menimbulkan keraguan tentang pemerintahannya.
(sef/sef) Next Article Gelombang Demo Bikin Moody's Downgrade Hong Kong jadi Aa3
Most Popular