
Internasional
Kilang Saudi Aramco Diserang, China dan India Perlu Waspada
Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
17 September 2019 06:12

Jakarta, CNBC Indonesia- Serangan 10 pesawat drone ke fasilitas kilang produksi Saudi Aramco bisa berdampak signifikan ke beberapa negara Asia. Terutama negara China, Korea Selatan, Jepang, dan India.
Direktur Riset Wood Mackenzie Vima Jayabalan mengatakan fasilitas yang diserang adalah fasilitas utama untuk produksi minyak extra light dan light crude oil yang banyak dipasok ke Asia. "China dan Jepang paling banyak dengan mengambil 900 sampai 1100 kilo barel per hari. India bisa jadi paling terkena parah karena memiiki cadangan paling sedikit," jelasnya, Senin (16/9/2019).
Secara kolektif, kebutuhan Asia akan minyak Arab Saudi adalah sebanyak 5 juta barel sehari atau setara dengan 72% ekspor minyak Arab Saudi. Dari fasilitas yang terkena dampak serangan, diperkirakan konsumsi pasar Asia yang terganggu mencapai 2,5 sampai 2,7 juta barel per hari. Permintaan dari Asia sendiri cukup tinggi dalam beberapa tahun belakangan.
Perlu diwaspadai dampaknya jika Arab Saudi tidak bisa mengatasi masalah ini dalam sepekan, dengan cadangannya saat ini diperkirakan Saudi Aramco tak akan ada masalah memasok minyak ke konsumennya. Namun jika dalam sepekan masih bermasalah, di situ para konsumen harus mulai antisipasi.
"Mencari minyak dengan kualitas seperti itu sangat menantang, apalagi OPEC dan sekutusnya juga sudah mengumumkan pemangkasan produksi," jelasnya.
Harga minyak juga diproyeksi akan terdampak karena macetnya pasokan minyak mentah ke kilang pengolahan dan petrokimia.
(gus/gus) Next Article Harga Minyak Melejit, Laba Raksasa Migas Arab Terbang 90%
Direktur Riset Wood Mackenzie Vima Jayabalan mengatakan fasilitas yang diserang adalah fasilitas utama untuk produksi minyak extra light dan light crude oil yang banyak dipasok ke Asia. "China dan Jepang paling banyak dengan mengambil 900 sampai 1100 kilo barel per hari. India bisa jadi paling terkena parah karena memiiki cadangan paling sedikit," jelasnya, Senin (16/9/2019).
Secara kolektif, kebutuhan Asia akan minyak Arab Saudi adalah sebanyak 5 juta barel sehari atau setara dengan 72% ekspor minyak Arab Saudi. Dari fasilitas yang terkena dampak serangan, diperkirakan konsumsi pasar Asia yang terganggu mencapai 2,5 sampai 2,7 juta barel per hari. Permintaan dari Asia sendiri cukup tinggi dalam beberapa tahun belakangan.
"Mencari minyak dengan kualitas seperti itu sangat menantang, apalagi OPEC dan sekutusnya juga sudah mengumumkan pemangkasan produksi," jelasnya.
Harga minyak juga diproyeksi akan terdampak karena macetnya pasokan minyak mentah ke kilang pengolahan dan petrokimia.
(gus/gus) Next Article Harga Minyak Melejit, Laba Raksasa Migas Arab Terbang 90%
Most Popular