Minyak Arab Diserang, Goldman: Awas! Harga Bisa US$ 75/Barel

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
16 September 2019 20:33
Minyak Arab Diserang, Goldman: Awas! Harga Bisa US$ 75/Barel
Foto: Kebakaran di sebuah perusahaan minyak Aramco di Abqaiq, Arab Saudi (14/9/2019). (REUTERS / Stringer)
Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan yang terjadi pada fasilitas minyak milik Saudi Aramco di Arab Saudi diserang oleh pesawat nirawak atau drone, Sabtu akhir pekan lalu. Ini membuat pasokan minyak Arab Saudi terganggu.

Goldman Sachs mengatakan, peristiwa ini bisa mendorong harga minyak jenis Brent naik ke US$ 75/barel.

"Serangan Sabtu lalu merupakan gangguan besar pada infrastruktur kritikal minyak dunia dan ini bisa menajamkan ancaman pada suplai minyak dunia, apalagi ada risiko serangan lanjutan terjadi," demikian ujar Kepala Riset Komoditas Goldman Sahcs, Jeffrey Currie, dilansir dari CNBC International, Senin (16/9/2019).


Bersama dengan Ahli Komoditas Senior Goldman, Damien Courvalin, Jeffrey mengatakan harga minyak jenis Brent akan dengan cepat naik ke uS$ 75/barel.

Adapun serangan drone Sabtu lalu terjadi pada fasilitas produksi minyak Arab Saudi di Abqaiq dan Khurais. Pemberontak Houthi asal Yaman mengklaim serangan tersebut. Serangan itu mengganggu produksi 5,7 juta barel minyak.


Meski begitu, kenaikan harga minyak dunia tergantung kepada langkah Aramco memulihkan produksinya. Semakin cepat produksi pulih, maka kenaikan harga minyak akan terbatas. Namun skenario terburuk harus diantisipasi.

"Sulit untuk mengestimasi dampak dari peristiwa ini kepada kenaikan harga minyak dunia, apalagi pejabat terkait tidak memberikan komentar soal berapa produksi yang hilang," jelas kedua analis tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan tak ragu membantu Arab Saudi yang kini ia sebut sebagai sekutu.

Menurut Trump, AS sekarang sudah swasembada energi dan jadi net eksportir dalam beberapa tahun terakhir. "Dan sekarang kami produsen minyak nomor satu di dunia, jadi kami tak butuh minyak dan gas dari timur tengah, bahkan kami cuma punya beberapa tangki saja di sana, tapi kami akan tetap membantu sekutu kami," ujarnya seperti ditulis dalam akun Twitter, Senin (16/9/2019).

Sebelumnya, Trump mengatakan, pemerintah AS dalam posisi "locked and loaded" untuk menanggapi peristiwa aksi serangan pesawat tanpa awak (drone) terhadap infrastruktur minyak Arab Saudi, Saudi Aramco.

Idiom locked and loaded berarti pemerintah AS tengah siap siaga, dalam istilah militer: siap mengokang senjata.

"Pasokan minyak Arab Saudi diserang. Ada alasan untuk percaya bahwa kita tahu pelakunya, [AS dalam posisi] locked and loaded tergantung dengan verifikasi [pelakunya]. Tetapi kita tetap harus menunggu penjelasan dari Kerajaan [Saudi] tentang siapa yang mereka percaya menjadi penyebab atas serangan ini, dan dengan syarat apa kita dapat melanjutkan!" Kata Trump dalam Twitter-nya.


(wed/gus) Next Article Breaking! Harga Minyak Mentah Tembus US$ 90, Rekor 10 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular