Pekan Lalu Menguat Nyaris 1%, Rupiah Kini Terlemah Kedua Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 September 2019 17:40
Kompilasi Sentimen Negatif Pukul Rupiah
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Rupiah sebenarnya memiliki peluang untuk terus berjaya pada hari ini jika persepsi pelaku pasar terhadap kondisi global masih sama seperti pekan lalu. Namun, sayangnya semua berubah setelah akibat potensi terjadinya Perang Teluk Jilid III.

Pada akhir pekan lalu, dua fasilitas milik Saudi Aramco diserang pesawat nirawak alias drone. Serangan ini menyebabkan kebakaran di dua fasilitas milik perusahaan minyak tersebut. Sekitar 10 drone menyerang salah satu ladang minyak terbesar Arab Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas pemrosesan minyak mentah di Abqaiq.

Fasilitas Khurais yang berjarak 250 kilometer dari Dhahran, menjadi lokasi ladang minyak utama. Sedangkan fasilitas Abqaiq yang berlokasi 60 kilometer sebelah barat daya kantor utama Aramco di Dhahran, merupakan lokasi pabrik pengolahan minyak terbesar milik Saudi Aramco.


Tuduhan dari AS tersebut tentunya kembali meningkatkan ketegangan dengan Iran. Hubungan dua negara ini sebelumnya sudah memburuk sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran.

Trump malah menerapkan sanksi ekonomi kepada Iran. Pemberontak Houthi mengklaim serangan tersebut, tetapi AS justru mengatakan Iran adalah dalangnya. Menteri Dalam Negeri AS Mike Pompeo menuduh Iran meluncurkan serangan terhadap pasokan energi dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya, melansir CNBC International.

Teheran tentu tidak terima atas tuduhan tersebut. Abbas Mousavi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menyatakan bahwa tudingan AS dan sekutunya tidak berdasar.

Bahkan Iran siap apabila harus berperang dengan AS dan sekutunya. Amarali Hajizadeh, Kepala Staff Angkatan Udara Garda Revolusioner Iran, mengungkapkan pangkalan AS di Timur Tengah masuk dalam jangkauan misil mereka.


"Semua orang harus tahu bahwa seluruh basis pangkalan AS dan kapal induk mereka dalam jarak lebih dari 2.000 km di sekitar Iran masuk dalam cakupan misil kami. Iran selalu siap untuk perang dalam skala penuh," tegasnya, seperti diwartakan Reuters.

AS dan Iran sudah bersiap angkat senjata. Kalau situasi memburuk dan ada pemantik lebih lanjut, bukan tidak mungkin Perang Teluk Jilid III bakal meletus. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular