Ulasan Teknikal

OPEC Belum Serius Kurangi Produksi, Harga Minyak Turun Lagi

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 September 2019 19:49
Harga minyak mentah dunia turun cukup dalam merespons pertemuan OPEC yang hasilnya tak spesifik melakukan pengurangan produksi minyak.
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah (crude oil) dunia turun cukup dalam merespons pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang hasilnya tidak spesifik melakukan pengurangan produksi minyak.

Pada Kamis (12/9/2019) pukul 18:37 WIB, harga minyak jenis brent di pasar spot global diperdagangkan turun 1,33% menjadi US$ 59,9/barel dan light sweet amblas 0,88% menjadi US$ 55,3/barel.

Secara teknikal, pergerakan harga minyak khususnya jenis brent yang menjadi acuan Indonesia cenderung bergerak turun, hal ini terlihat dari harganya saat ini yang bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 dan 20 hari terakhir (moving average/MA5/MA20).

Ada potensi harga Brent naik menguji level US$ 58,75/barel pekan depan. Ruang pelemahannya cukup terbuka, mengingat harganya belum menyentuh level jenuh jualnya (oversold), menurut indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur tingkat jenuh pergerakan.

OPEC Kurang Serius Pangkas Produksi, Harga Minyak DropSumber: Tim Riset CNBC Indonesia, Refinitiv
Kenaikan harga minyak di pasar global, khususnya jenis brent yang menjadi salah satu acuan pemerintah menentukan harga minyak di dalam negeri dan dapat menjadi sentimen negatif bagi rupiah, sebab Indonesia adalah negara net importir minyak. Ketika harga minyak naik, maka biaya importasi menjadi semakin mahal.

Selain itu, ada harapan Trump akan melunak kepada Iran selepas Presiden Negeri Adi Daya tersebut memecat Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton karena dipandang sudah tidak sejalan. Sebagai informasi, Bolton menentang keras rencana pertemuan Trump dengan para pemimpin di Tehran.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Perang Dagang Memanas Lagi, Harga Minyak Amblas 5% Sepekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular