
Simak Aksi Emiten Sepanjang Perdagangan Kemarin
Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 September 2019 07:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan Rabu ini (11/9/2019) dengan koreksi sebesar 0,03% ke level 6.334,59, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan cepat bisa membalikkan keadaan dengan merangsek naik ke zona hijau.
Namun, per akhir sesi satu indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah kembali lagi ke zona merah. Per akhir sesi satu, IHSG melemah 0,08% ke level 6.331,7.
Di sesi dua, khususnya menjelang penutupan perdagangan, IHSG tancap gas dan mengakhiri hari di zona hijau. Per akhir sesi dua, IHSG menguat 0,71% ke level 6.381,95, menandai penguatan selama 6 hari tanpa putus.
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,96%, indeks Hang Seng melesat 1,78%, indeks Straits Times melejit 1,33%, dan indeks Kospi bertambah 0,84%.
Terdapat sejumlah aksi yang dilakukan emiten pada perdagangan akhir pekan lalu yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini.
1. Siapkan 2 Anak Usaha IPO, Apa Tujuan Medco?
T Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) masih mematangakan rencana menjadikan dua anak usahanya PT Medco Power Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara melantai di Bursa Efek Indonesia.
Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengungkapkan, rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Amman dan Medco Power bukan menjadi tujuan akhir perseroan, melainkan hanya salah satu opsi untuk lebih mengembangkan entitas anak.
BERSAMBUNG KE HAL 2
2. Karyawan Tinggal 6, Begini Kinerja BTEL Semester I-2019
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akhirnya merilis laporan keuangan semester I-2019, di mana perusahaan masih belum mampu keluar dari jeratan rapor merah. Jika kondisi tersebut bertahan hingga akhir tahun, maka genap satu dekade BTEL selalu mencatatkan kerugian.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, emiten telekomunikasi asuhan Grup Bakrie mencatatkan rugi bersih mencapai Rp 91,75 miliar. Akan tetapi, sejatinya kerugian tersebut turun jika dibandingkan dengan kerugian semester I-2018 yang mencapai Rp 540,11 miliar.
3. Selamat Cuan! Harga Saham BUMI Terbang 8,5%
Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), emiten batu bara terbesar di Indonesia, terbang 8,51% yang didorong oleh aksi beli oleh investor asing.
Induk usaha dari Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia ini menutup perdagangan dengan harga saham Rp 102/saham, naik 8,51% dibandingkan sehari sebelumnya yang tercatat Rp 94. Harga saham BUMI rebound setelah beberapa hari sebelumnya menyentuh Rp 90, level terendah sejak Oktober 2016.
4. Raup Kontrak Baru Rp 2,1 T, Saham PTPP Reli 4 Hari Beruntun
Setelah resmi mengumumkan mendapat proyek baru untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), harga saham PT PP Tbk (PTPP) hari ini (11/9/2019) terus menguat. Jika kondisi ini berlanjut hingga penutupan perdagangan, maka perusahaan akan membukukan reli 4 hari beruntun.
Pada pukul 14:00 harga saham PTPP tercatat menguat 1,92% menjadi Rp 1.860/unit saham, di mana nilai transaksi mencapai Rp 14,88miliar. Selain itu, investor asing juga mencatat aksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 4,88miliar.
5. Pasar Saham Sedang Tak Bagus, Ada Perusahaan Pupuk Mau IPO
PT MNC Sekuritas menyebutkan hingga akhir tahun ini masih akan mengawal tiga perusahaan baru untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Salah satunya adalah perusahaan pupuk asal Surabaya yang membidik dana dari aksi korporasi ini senilai Rp 500 miliar.
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengatakan perusahaan pupuk ini berasal dari Surabaya, Jawa Timur dan akan menggunakan laporan keuangan akhir Juni 2019 ini untuk aksi korporasinya sehingga paling lambat akan melantai di bursa akhir tahun ini.
6. SMGR & INTP Dihantam Aksi Jual, Over Supply Lagi?
Harga saham dua produsen utama semen tampaknya akan membukukan koreksi 3 hari beruntun pada perdagangan hari ini (11/9/2019). Hal ini terlihat dari harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang pada pukul 11:05 WIB kembali anteng berada di zona merah.
Harga saham SMGR melemah 5,25% ke level Rp 12.175/unit saham, dan harga saham INTP terkoreksi 6,32% menjadi Rp 20.000/unit saham. Investor asing bahkan juga kompak mengobral saham SMGR dan INTP karena mencatatkan aksi jual bersih dengan nilai masing Rp 98,7 miliar dan Rp 29,37 miliar.
BERSAMBUNG KE HAL 3 7. Demi Investasi, Silmy Karim Beli Lagi Saham KRAS
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) Silmy Karim menambah kepemilikan saham di perusahaan dengan membeli 290.000 saham. Setelah transaksi, kepemilikan Silmy di saham perusahaan naik menjadi 0,014% menjadi 2.783.400 saham dari sebelumnya 0,012% atau 2.493.000 saham.
Dengan asumsi harga saham KRAS pada perdagangan rata-rata hingga Rabu ini (11/9/2019) yakni Rp 382/saham, maka porsi nilai kepemilikan saham Silmy yakni mencapai Rp 1,06 miliar.
8. iPhone 11 Resmi Dirilis, Harga Saham TELE & ERAA Meroket
Harga saham perusahaan peritel telepon genggam kembali menguat pada perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (11/9/2019).
Salah satu sentimen yang mendongkrak aksi beli pelaku pasar adalah acara tahunan #AppleEvent kemarin (10/9/2019) yang secara resmi memperkenalkan trio iPhone 11, yakni iPhone 11, iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max.
9. Pemeritah Hapus PPN Kayu, Saham KAYU Bergerak Liar
Langkah pemerintah mengeluarkan insentif untuk industri pengolahan kayu, direspons investor dengan mengakumulasi saham-saham dari sektor ini.
Salah satu saham pengolahan kayu yang bergerak liar pagi ini adalah saham PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU). Harga saham KAYU naik 7,14% ke level Rp 270/unit.
(sef/sef) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Namun, per akhir sesi satu indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah kembali lagi ke zona merah. Per akhir sesi satu, IHSG melemah 0,08% ke level 6.331,7.
Di sesi dua, khususnya menjelang penutupan perdagangan, IHSG tancap gas dan mengakhiri hari di zona hijau. Per akhir sesi dua, IHSG menguat 0,71% ke level 6.381,95, menandai penguatan selama 6 hari tanpa putus.
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,96%, indeks Hang Seng melesat 1,78%, indeks Straits Times melejit 1,33%, dan indeks Kospi bertambah 0,84%.
Terdapat sejumlah aksi yang dilakukan emiten pada perdagangan akhir pekan lalu yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini.
1. Siapkan 2 Anak Usaha IPO, Apa Tujuan Medco?
T Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) masih mematangakan rencana menjadikan dua anak usahanya PT Medco Power Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara melantai di Bursa Efek Indonesia.
Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengungkapkan, rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Amman dan Medco Power bukan menjadi tujuan akhir perseroan, melainkan hanya salah satu opsi untuk lebih mengembangkan entitas anak.
2. Karyawan Tinggal 6, Begini Kinerja BTEL Semester I-2019
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akhirnya merilis laporan keuangan semester I-2019, di mana perusahaan masih belum mampu keluar dari jeratan rapor merah. Jika kondisi tersebut bertahan hingga akhir tahun, maka genap satu dekade BTEL selalu mencatatkan kerugian.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, emiten telekomunikasi asuhan Grup Bakrie mencatatkan rugi bersih mencapai Rp 91,75 miliar. Akan tetapi, sejatinya kerugian tersebut turun jika dibandingkan dengan kerugian semester I-2018 yang mencapai Rp 540,11 miliar.
3. Selamat Cuan! Harga Saham BUMI Terbang 8,5%
Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), emiten batu bara terbesar di Indonesia, terbang 8,51% yang didorong oleh aksi beli oleh investor asing.
Induk usaha dari Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia ini menutup perdagangan dengan harga saham Rp 102/saham, naik 8,51% dibandingkan sehari sebelumnya yang tercatat Rp 94. Harga saham BUMI rebound setelah beberapa hari sebelumnya menyentuh Rp 90, level terendah sejak Oktober 2016.
4. Raup Kontrak Baru Rp 2,1 T, Saham PTPP Reli 4 Hari Beruntun
Setelah resmi mengumumkan mendapat proyek baru untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), harga saham PT PP Tbk (PTPP) hari ini (11/9/2019) terus menguat. Jika kondisi ini berlanjut hingga penutupan perdagangan, maka perusahaan akan membukukan reli 4 hari beruntun.
Pada pukul 14:00 harga saham PTPP tercatat menguat 1,92% menjadi Rp 1.860/unit saham, di mana nilai transaksi mencapai Rp 14,88miliar. Selain itu, investor asing juga mencatat aksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 4,88miliar.
5. Pasar Saham Sedang Tak Bagus, Ada Perusahaan Pupuk Mau IPO
PT MNC Sekuritas menyebutkan hingga akhir tahun ini masih akan mengawal tiga perusahaan baru untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Salah satunya adalah perusahaan pupuk asal Surabaya yang membidik dana dari aksi korporasi ini senilai Rp 500 miliar.
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengatakan perusahaan pupuk ini berasal dari Surabaya, Jawa Timur dan akan menggunakan laporan keuangan akhir Juni 2019 ini untuk aksi korporasinya sehingga paling lambat akan melantai di bursa akhir tahun ini.
6. SMGR & INTP Dihantam Aksi Jual, Over Supply Lagi?
Harga saham dua produsen utama semen tampaknya akan membukukan koreksi 3 hari beruntun pada perdagangan hari ini (11/9/2019). Hal ini terlihat dari harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang pada pukul 11:05 WIB kembali anteng berada di zona merah.
Harga saham SMGR melemah 5,25% ke level Rp 12.175/unit saham, dan harga saham INTP terkoreksi 6,32% menjadi Rp 20.000/unit saham. Investor asing bahkan juga kompak mengobral saham SMGR dan INTP karena mencatatkan aksi jual bersih dengan nilai masing Rp 98,7 miliar dan Rp 29,37 miliar.
BERSAMBUNG KE HAL 3 7. Demi Investasi, Silmy Karim Beli Lagi Saham KRAS
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) Silmy Karim menambah kepemilikan saham di perusahaan dengan membeli 290.000 saham. Setelah transaksi, kepemilikan Silmy di saham perusahaan naik menjadi 0,014% menjadi 2.783.400 saham dari sebelumnya 0,012% atau 2.493.000 saham.
Dengan asumsi harga saham KRAS pada perdagangan rata-rata hingga Rabu ini (11/9/2019) yakni Rp 382/saham, maka porsi nilai kepemilikan saham Silmy yakni mencapai Rp 1,06 miliar.
8. iPhone 11 Resmi Dirilis, Harga Saham TELE & ERAA Meroket
Harga saham perusahaan peritel telepon genggam kembali menguat pada perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (11/9/2019).
Salah satu sentimen yang mendongkrak aksi beli pelaku pasar adalah acara tahunan #AppleEvent kemarin (10/9/2019) yang secara resmi memperkenalkan trio iPhone 11, yakni iPhone 11, iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max.
9. Pemeritah Hapus PPN Kayu, Saham KAYU Bergerak Liar
Langkah pemerintah mengeluarkan insentif untuk industri pengolahan kayu, direspons investor dengan mengakumulasi saham-saham dari sektor ini.
Salah satu saham pengolahan kayu yang bergerak liar pagi ini adalah saham PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU). Harga saham KAYU naik 7,14% ke level Rp 270/unit.
(sef/sef) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Most Popular