Raup Kontrak Baru Rp 2,1 T, Saham PTPP Reli 4 Hari Beruntun

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
11 September 2019 14:27
Jika kondisi ini berlanjut hingga penutupan perdagangan, maka perusahaan akan membukukan reli 4 hari beruntun.
Foto: www.pt-pp.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah resmi mengumumkan mendapat proyek baru untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), harga saham PT PP Tbk (PTPP) hari ini (11/9/2019) terus menguat. Jika kondisi ini berlanjut hingga penutupan perdagangan, maka perusahaan akan membukukan reli 4 hari beruntun.

Pada pukul 14:00 harga saham PTPP tercatat menguat 1,92% menjadi Rp 1.860/unit saham, di mana nilai transaksi mencapai Rp 14,88miliar. Selain itu, investor asing juga mencatat aksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 4,88miliar.

Melansir press release PTPP pada 9 September 2019, manajemen perusahaan mengumumkan telah menandatangani proyek pembangunan PLTU Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara yang diestimasi memiliki total nila investasi mencapai lebih dari Rp 8 triliun.

Sedangkan nilai kontrak PTPP mencapai Rp 2,1 triliun yang diharapkan mampu menambah kontribusi target perolehan kontrak baru di tahun 2019 yang mencapai Rp 50,3 triliun.

Perlu diketahui, hingga Juni lalu perusahaan baru mencapai realisasi kontrak baru senilai Rp 14,8 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 29,42% dari total target yang perlu dicapai sepanjang 2019.

Realisasi setengah tahun ini jauh dari capaian perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 17,60 triliun.

Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat mengatakan dalam kontrak ini perusahaan berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggungjawab dalam penyelesaian proyek dengan bekerjasama bersama beberapa rekan.

"Perseroan optimis dapat menyelesaikan proyek tersebut untuk unit pertama selama 36 bulan dan unit kedua selama 39 bulan. Dengan target tersebut, Perseroan optimis kedua PLTU tersebut dapat beroperasi pada tahun 2022," tambah Lukman dalam siaran persnya.

Proyek PLTU tersebut dibangun di atas lahan seluas 30 hektas dengan masing-masing PLTU berapasitas 2x50 MW. Pembangunan ini diharapkan akan mampu menyalurkan akses listrik untuk beberapa desa dan kecamatan di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.

Sebagai informasi tambahan, sepanjang paruh pertama tahun ini total pendapatan PTPP tercatat tumbuh 12,8% secara tahunan menjadi Rp 10,72 triliun.

Namun sayangnya, keuntungan perusahaan justru turun 24,26% jika dibandingkan semester I-2018 menjadi hanya Rp 363,38 miliar. Laba perusahaan terkikis karena kerugian selisih kurs, beban bunga, dan beban lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Kontrak Baru PTPP Tembus Rp 27,49 T Hingga November 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular